Muhammad Dimas Firdaus
Ketika kalian membaca judulnya mungkin agak ngelantur, tapi tahukah kalian bahwa benda langit macam Matahari atau Bulan dapat terlihat seperti digeprek? Benda langit besar yang terlihat bulat seperti Matahari secara normal ya terlihat bulat atau lingkaran kan, namun karena efek refraksi atmosfer Matahari terlihat memipih, seperti bola yang sedang ditekan dari atas dan bawah, atau ya simpelnya seperti digeprek. Berikut contoh pengamatan yang dilakukan di OIF Cabang Barus.
Foto ini diambil pada ketinggian Matahari 1°33’, sekitar 10 menit sebelum Matahari terbenam di bawah ufuk. Jika diamati dengan seksama, pada foto tersebut Matahari terlihat memipih. Berikut perbandingan dengan Matahari di posisi yang lebih tinggi.
Refraksi adalah efek yang ditimbulkan saat cahaya melalui medium yang memiliki kerapatan berbeda. Jika teman-teman masih ingat pada pelajaran IPA di tingkat SMP sederajat ada percobaan memasukkan pensil ke dalam gelas lalu terlihat bengkok, atau melihat dasar kolam renang dari ketinggian dan terlihat dangkal, ini merupakan efek refraksi. Efek refraksi akan membelokkan cahaya dari sumber. Pada hukum Snell dituliskan bahwa yang memengaruhi arah refraksi adalah sudut datang dari sumber cahaya. Semakin miring sumber cahaya terhadap garis normal, maka akan semakin miring juga refraksi yang tercipta.
Efek ini berlaku pula pada atmosfer Bumi. Bumi merupakan planet berbentuk bola dengan atmosfer yang mengelilinginya. Oleh karena itu kerapatan atmosfer akan berbeda tergantung sudut datangnya cahaya. Perhatikan ilustrasi berikut:
Pada ilustrasi di atas terlihat bahwa semakin tinggi benda langit maka nilai refraksinya mendekati 0, inilah salah satu alasan para astronom lebih senang mengamati benda langit saat sedang di daerah meridian. Sebaliknya, semakin dekat dengan horizon efek refraksi atmosfer akan semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan dua hal, pertama posisi benda langit yang terlihat bukanlah posisi sebenarnya. Benda langit akan terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan posisi sebenarnya, maka dari itu para praktisi rukyat dalam menghisab posisi Hilal perlu ditambahkan koreksi refraksi atmosfer. Akibat kedua adalah bentuk benda langit menjadi gepeng. Hal ini dikarenakan efek refraksi berkorelasi dengan ketinggian, sehinggga cahaya yang datang dari bagian piringan atas dan bawah akan direfraksikan pada sudut yang berbeda, sementara pada bagian samping tidak ada perbedaan sudut.
Selamat menikmati sunset yang gepeng!
Referensi:
https://mammothmemory.net/physics/refraction/refraction–air-to-water-or-glass/refraction-air-to-water-or-glass.html
https://www.physics.smu.edu/rguarino/emmanual/refraction/refractionbigpicture.html
https://britastro.org/2019/atmospheric-refraction
https://earthsky.org/astronomy-essentials/refraction-distortion-moon-sun-near-horizon/
https://byjus.com/question-answer/what-is-the-reason-for-the-apparent-flattening-of-the-suns-disc-at-sunset-and-1/
OIF UMSU