Oleh: Hariyadi Putraga
Tim OIF UMSU
Akhir bulan lalu, sebuah asteroid raksasa melesat di antara Bumi dan bulan dengan kecepatan lebih dari 34.000 km/jam, asteroid tersebut memiliki ukuran lebih besar dari Piramida Agung Giza di Mesir. Fenomena Flyby ini sangat dekat dan langka sehingga memungkinkan para astronom untuk mengambil gambar pertama dari batu angkasa tersebut, yang mengungkapkan objek tersebut telah sedikit bergeser dari jalurnya dikarenakan tarikan gravitasi planet kita — yang mengubah perjalanan asteroid tersebut mengelilingi matahari selamanya.
Asteroid tersebut diberi nama 2024 MK, memiliki lebar sekitar 150 meter yang bentuknya tidak beraturan dan memanjang, sehingga cukup besar untuk menghancurkan sebuah kota besar. Batuan angkasa ini memiliki potensi pada tingkat berbahaya, pertama kali terlihat meluncur menuju Bumi pada tanggal 16 Juni oleh Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) yang didanai NASA di Afrika Selatan.
Gravitasi Bumi memiliki pengaruh signifikan terhadap pergeseran orbit asteroid yang mendekati Bumi. Bumi memiliki gravitasi yang kuat, yang mempengaruhi benda-benda di sekitarnya. Ketika sebuah asteroid mendekati Bumi, gaya gravitasi Bumi mulai menarik asteroid tersebutdan apabila asteroid tersebut melewati Bumi pada jarak yang cukup dekat, tarikan gravitasi ini bisa cukup kuat untuk mengubah lintasan atau orbit asteroid tersebut.
Pada tanggal 29 Juni, hanya selang 13 hari setelah asteroid itu ditemukan, 2024 MK mencapai titik terdekatnya dengan Bumi saat melintasi orbit planet kita pada jarak 295.000 kilometer — atau sekitar tiga perempat jarak antara Bumi dan bulan . Ketika asteroid tersebut melewati Bumi pada jarak yang dekat tetapi tidak bertabrakan, pertemuan dekat ini menyebabkan perubahan kecil dalam kecepatan dan arah asteroid. Meskipun perubahan ini mungkin tampak kecil, seiring waktu, mereka dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam orbit asteroid.
Asteroid itu sebelumnya mengorbit matahari setiap 3,3 tahun, menghabiskan sebagian besar waktunya di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Namun, para ilmuwan sekarang percaya bahwa dibutuhkan waktu 24 hari lebih sedikit untuk menyelesaikan rute tersebut, menurut JPL. MK 2024 awalnya diperkirakan akan berada pada pendekatan terdekat kembali berikutnya ke Bumi pada tahun 3037. Namun, perubahan ini mengakibatkan pendekatan tersebut dapat terjadi beberapa bulan lebih awal dari yang diperkirakan karena lintasan orbit barunya. Sekarang tidak jelas seberapa dekat ia akan mendekati kita atau apakah gravitasi planet kita akan semakin mengubah orbitnya.