Muhammad Dimas Firdaus
Sebagaimana diketahui bersama bahwa permukaan Bulan tidaklah mulus, melainkan memiliki kontur yang mayoritas merupakan bekas tumbukan dengan benda langit lain. Waktu yang tepat untuk dapat mengamati fitur-fitur ini bukanlah ketika Bulan Purnama, karena cahaya Bulan yang amat terang akan menyulitkan pengamatan yang berlangsung. Saat-saat Bulan dalam fase sabit hingga gibbous lah waktu yang cocok untuk dapat mengamati kawah-kawah Bulan. Karena bagain gelap yang tidak tersinari Matahari akan mengekspos kontur permukaan Bulan.
Salah satu fitur yang menarik untuk diamati adalah Lunar X dan Lunar V. Lunar X dan Lunar V merupakan fitur visual yang dapat diamati oleh pengamat di permukaan Bumi menggunakan teleskop ketika Bulan berada di sekitar fase seperempat pertama (first quarter). Waktu ini disebut juga sebagai clair-obscur atau chiaroscuro, yaitu ketika permukaan Bulan setengah terang dan setengah gelap. Fitur ini dapat diamati setiap bulan, namun dalam rentang waktu yang cukup pendek yaitu hanya sekitar 4 jam. Hal ini terjadi karena jika permukaan Bulan yang tersinari Matahari semakin banyak maka fitur ini sudah tidak dapat diamati lagi.
Lunar X dan Lunar V bukan fitur buatan manusia apalagi makhluk asing seperti alien. Fitur terbentuk dari cahaya Matahari yang mengenai beberapa bagian pada permukaan Bulan. Lunar X terbentuk dari kawah La Caille, Blanchini dan Purbach. Sementara Lunar V terbentuk dari kawah Ukert dan beberapa kawah kecil di sekitarnya.
Berikut adalah hasil pengamatan Lunar X dan Lunar V yang berhasil diabadikan oleh Tim OIF UMSU Cabang Barus.
Cukup terlihat jelas bagaiaman kawah-kawah Bulan dapat membentuk sesuatu yang mudah dikenali oleh manusia. Ayo coba dapatkan gambar Lunar X dan Lunar V menggunakan teleskop di rumah kalian masing-masing!
OIF UMSU “Memotret Semesta Demi Iman & Peradaban”