Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar
Dosen FAI UMSU dan Kepala OIF UMSU
Zij adalah tabel-tabel yang memuat data hasil observasi benda-benda langit. Dalam bahasa Arab zij disebut dengan az-zaij atau al-azyāj yang bermakna tabel-tabel astronomi. Dalam terminologi klasik, zij adalah daftar astronomi hasil observasi dan kalkulasi (hisab) para astronom terhadap benda-benda langit.
E.S. Kennedy dalam karyanya “A Survey of Islamic Astronomical Tables” dengan baik menjelaskan kontribusi Zij sepanjang peradaban Islam, ia juga mendeskripsikan beberapa Zij penting dalam sejarah peradaban Islam.
“A Survey Of Islamic Astronomical Tables” ditulis oleh orientalis Amerika Serikat Edward S Kennedy (2013)
Berikut beberapa zij popular di peradaban Islam:
Zij al-Hakimy
Zij al-Hakimy atauKitab az-Zaij al-Kabir al-Hakimy adalah karya seorang astronom asal Mesir bernama Ibn Yunus (w. 399 H). Penyusunan zij ini pada awalnya adalah permintaan dari Raja Fatimiah Al-Aziz, namun baru rampung di zaman Raja Al-Hakim, sehingga zij ini dinamakan Zij al-al-Hakimy. Zij ini merupakan sumbangan terbaik Ibn Yunus dalam bidang astronomi. Secara umum zij ini berisi hasil-hasil observasi gerhana dan gejala-gejala astronomi lainnya.
Naskah “Jadawil Falakiyyah” disusun oleh Ibn Yunus (w. 399 H/1009 M). Salinan naskah terdapat di Perpustakaan Al-Azhar nomor 9/4382.
Menurut Ibn Khalikan, zij ini terdiri dari 4 jilid dan terdiri dari 81 fasal yang merupakan zij terbesar di zamannya. Keunggulan zij ini adalah ditampilkannya hasil-hasil observasi tokoh-tokoh terdahulu serta pendapat-pendapat mereka tentang bintang-bintang. Zij ini juga menyempurnakan dan atau menghadirkan ulang penelitian-penelitian terdahulu yang dianggap telah hilang. Tahun 1219 H/1804 M zij ini pernah diterjemah ke dalam bahasa Prancis oleh lmuwan Prancis bernama Caussin. Zij ini menjadi rujukan penting di universitas-universitas Eropa waktu itu. Salah satu naskah (manuskrip) zij ini tersimpan di Perpustakaan Leiden, Belanda.
Zij al-Khawārizmī
Zij ini disebut juga dengan “Kitāb az-Zaij” (Buku Tabel) karya Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (w. 232/848). Zij ini terdiri dari dua bagian, sehingga adakalanya disebut Zij Pertama (az-Zaij al-Awwal) dan Zij Kedua (az-Zaij ats-Tsāny). Dalam penyusunannya Al-Khawarizmi banyak mengutip mazhab astronomi India dan Persia sehingga terkadang zijnya ini juga dikenal dengan as-Sindhind ash-Shaghir (Sindhind Kecil). Namun dalam perhitungan interpolasi (at-ta’ādīl) dan deklinasi (al-mail) berbeda dengan zij-zij India. Interpolasiberdasarkan mazhab Persia dan deklinasi Matahari berdasarkan mazhab Ptolemeus.
Zij Abu Ma’syar
Abu Ma’syar (w. 272/885) adalah tokoh astronomi populer di peradaban Islam. Menurut al-Qifthi, dalam bidang zij, Abu Ma’syar tercatat memiliki beberapa koleksi zij. Antara lain Zij al-Kabīr (Tabel Besar) dan Zij ash-Shaghīr (Tabel Kecil), yang terakhir ini disebut juga Zij al-Qirānāt (Tabel Konjungsi) yang tergabung di dalamnya pengetahuan mengenai planet-planet dalam kaitan waktu konjungsi zuhal dan mustary yang terjadi sejak era badai topan.
Zij ash-Shāby’
Zij ini adalah karya Al-Battani (w. 317/929), judul lengkapnya “az-Zaij ash-Shāby’ fī Hisāb an-Nujūm wa Falak al-Burūj wa Mawādhi’ al-Kawākib wa Ghairihā” (Tabel Sabean Tentang Perhitungan Bintang dan Orbit Zodiak, Posisi Planet dan Lainnya). Zij ini karya terbaik al-Battani di bidang astronomi. Zij ini ditulis berpedoman pada Zij al-Mumtahan (Tabel Verifikasi) karya Yahya bin Abi Manshur. Menurut para peneliti, buku ini adalah yang pertama kali membahas tentang azimut, titik nadir, titik terdekat dan terjauh Matahari dari Bumi, dan trigonometri bola. Watt menuturkan, tabel-tabel yang luar biasa akuratnya telah dihasilkan oleh al-Battani pada sekitar tahun 900 M. Ketepatan observasinya tentang gerhana telah digunakan untuk tujuan-tujuan perbandingan (penelitian astronomi) sampai tahun 1749 M.
“Az-Zij ash-Shaby’” karya Al-Battany (w. 317 H/929 M) yang diedit Carlo Nillino, diterbitkan oleh “Dar Babilonia”, Lebanon, 2008
Zij ini terdiri dari 57 bab membahas gerak benda-benda langit (khususnya Matahari, Bumi dan Bulan), pembahasan mengenai alat-alat astronomi dan proses pembuatannya, deskripsi pembagian bola langit ke dalam tanda-tanda zodiak dan derajatnya. Dan terlebih penting buku ini disertai dengan tabel-tabel astronomi. Pada bagian akhir zij, al-Battani menerakan berbagai macam tabel dan daftar, antara lain: daftar nama raja-raja Yunani, daftar sejarah khilafah Islam sejak dari hijrah Nabi Muhammad Saw, kerajaan Umawiyah dan Abbasiyah. Tabel negeri-negeri beserta luas dan iklimnya. Tabel bintang-bintang dan planet-planet beserta perputaran dan letak koordinatnya masing-masing. Daftar rasi-rasi bintang dan letak koordinatnya.
Zij al-Jadīd
Zij ini disusun oleh Ibn Syathir (w. 777/1375), astronom muwaqqit asal Damaskus, Suriah. Zij ini pernah diringkas oleh Syamsuddin al-Halbi (w. 879/1474) dengan judul “ad-Durr al-Fākhir” (Permata yang Membanggakan). Berikutnya dikoreksi oleh Ahmad al-Kum al-Risyi (w. 837/1433) dengan judul “Nuzhah an-Nāzhir fī Tashīh Ushūl Ibn asy-Syāthir”, selanjutnya diringkas lagi oleh al-Risyi dengan judul “al-Lum’ah fī Hall al-Kawākib as-Sab’ah”. Muhammad bin Ali bin Zariq al-Jabarti al-Syafi’i (w. 813/1410) dengan judul “ar-Raudh al-‘Āthir fī Talkhīsh Zaij Ibn asy-Syāthir”.
Salah satu lembar Zij al-Jadīd karya Ibn Syathir (w. 777/1375)
Zij ad-Durr al-Yatīm
Judul lengkap zij ini adalah “ad-Durr al-Yatīm fī Shinā’ah at-Taqwīm” karya Ibn Majdi (w. 850/1446), tokoh astronomi asal Mesir. Zij ini berisi tabel-tabel benda langit khususnya Bulan dan Matahari. King dan Kennedy telah melakukan penelitian dan menulis zij ini dengan judul “Ibn al-Majdi’s Table for Calculating Ephemerides”. Seperti penuturan keduanya, zij ini pernah di syarah sendiri oleh Ibn Majdi, selanjutnya pernah di syarah oleh ‘Izzuddin al-Wafa’i (w. 874/1469), Ibn al-Fath al-Shufi (w. 883/1478), Hasan bin Khalil al-Karadisi (w. 887/1482), Ahmad al-Kutubi al-Kharfani, Salim bin Hamzah bin Bakhsy, Ahmad bin Musa, Yahya bin Muhammad al-Khattab, dan Utsman bin Shalih al-Wardani. Banyaknya syarah atasnya sejatinya menunjukkan kedalaman dan keunggulan zij ini.
Hasan bin Khalil al-Thaibi, seorang juru waktu (muwaqqit) di zaman sesudah Ibn Majdi pernah menulis catatan sederhana berjudul “as-Sirr al-Mashūn fī ad-Durr al-Maknūn”. Tujuan catatan ini adalah guna menyederhanakan rumusan tabel-tabel yang ada pada “ad-Durr al-Yatīm” mengenai tata cara perhitungan dan susunan serta mengungkap terminologi-terminologi yang ada pada “ad-Durr al-Yatīm”. Selanjutnya Utsman bin Salim al-Wardani juga menulis “as-Silk al-Qawīm fī Ma’rifah at-Taqwīm Min ad-Durr al-Yatīm”.
Salah satu lembar naskah “ad-Durr al-Yatīm fī Shinā’ah at-Taqwīm” karya Ahmad bin Rajab al-Majdi (w. 850/1446). Sumber: Dār al-Kutub al-Mishriyyah nomor 391 Mīqāt.
Zij Ilkhāny
Zij ini adalah karya seorang astronom asal Iran bernama Nashiruddin al-Thusi (w. 672/1274). Zij ini tersusun dalam empat bahasan. Pertama tentang penanggalan (at-tawārīkh), kedua tentang peredaran planet dan posisinya dalam garis lintang dan garis bujur, ketiga tentang waktu-waktu terbit (auqāt al-mathāli’), dan keempat tentang bintang-bintang.
Zij ini pernah disyarah oleh Ahmad an-Nisaburi al-Qumi dalam karyanya “Kasyf al-Haqā’iq”. Al-Kasyi (w. 832/1428) juga tercatat pernah melakukan perbaikan dan penyempurnaan diantaranya dengan menambahkan argumen geometri yang ia nukil dari para ahli bintang (baca: astronom) sebelumnya yang tidak ditemukan pada zij-zij yang lain. Al-Kasyi menamakan zijnya dengan “Zij al-Khāqāny fī Takmīl al-Īlkhāny”.
Zij Ulugh Bek (Zij Jadīd Sulthāny)
Pada beberapa sumber menyebutkan zij ini terdiri dari beberapa judul, antara lain: Zij Kūrkāny, Zij Jadīd Sulthāny, dan Zij Ulugh Bek. Zij ini adalah karya seorang astronom bernama Ulugh Bek (w. 853/1449). Zij ini terdiri dari empat bagian, bagian pertama tentang penanggalan (terdiri dari mukadimah dan 5 bab). Bagian kedua tentang mengetahui waktu terbit benda-benda langit (al-mathāli’) setiap waktu (terdiri dari 22 bab). Bagian ketiga tentang peredaran planet dan posisinya (terdiri dari 13 bab). Bagian keempat tentang posisi bintang-bintang ‘tetap’. Menurut Hajji Khalifah, zij ini sangat baik dan sangat detail. Zij ini pernah disyarah oleh Maryam Jalbi, Ali al-Qusyji, dan pernah diringkas oleh al-Shufi.[]
Gambar: Salah satu lembar naskah Zij Ulugh Bek
Allahu Akbar…OIF UMSU…semakin berjaya…