Muhammad Dimas Firdaus
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini kita sedang menuju puncak silkus Matahari ke—25 yang dimulai sejak tahun 2019. Salah satu ciri semakin dekatnya puncak siklus adalah aktivitas Matahari yang meningkat. Hal ini dapat dideteksi dari keterlihatan sunspot.
Dua pekan terakhir intensitas sunspot meningkat dengan cukup drastis. Bahkan sampai terbentuk kepulauan sunspot (sunspot “archipelago”). Sunspot archipelago merupakan sekumpulan region aktif sunspot yang berada pada satu daerah secara berdekatan. Fenomena ini terjadi pada tanggal 19 November dan bertahan beberapa hari. Tim OIF UMSU berhasil mengabadikan hal ini pada tanggal 21 November 2023.

Kepulauan ini mencakup AR 3490, AR3491, AR3492, AR 3495, dan AR3496. Jika ditotal keseluruhan region aktif ini membentang sepanjang 200.000 km atau mencapai lebih dari 15 kali planet Bumi yang hanya memilki diameter sekitar 12.700 km. Banyaknya sunspot dalam satu daerah tentu saja berdampak pada cuaca antariksa. Matahari akan banyak mengeluarkan flare dari sunspot-sunspot tersebut, dan memungkinkan akan terdapat beberapa CME (Coronal Mass Ejection) pada flare yang keluar. Lalu bagaimana dampaknya pada Bumi dan manusia?

Peningkatan aktivitas Matahari yang ditandai dengan badai Matahari tentu akan berdampak pada Bumi. Beruntungnya Bumi memiliki lapisan magnetosfer yang dapat menjadi perisai dari partikel-partikel yang dilontarkan Matahari. Kendati demikian, tetap akan terjadi gangguan pada perangkat elektronik, dan gangguan sinyal elektromagnetik atau radio blackout. Selain itu ketampakan aurora di bagian kutub Bumi pun akan semakin masif.

Saat ini walaupun kepulauan sunspot sudah mulai berkurang, namun jumlah sunspot yang menghadap ke Bumi masih cukup banyak. Jumlah ini dapat terus bertambah hingga puncak siklus Matahari yang diperkirakan akan terjadi mulai tahun depan. Keterlihatan banyak sunspot menjadi hal menarik untuk diamati, karena banyak fitur yang terlihat saat mengamati Matahari menggunakan teleskop. Untuk mengamati sunspot-sunspot ini bisa menggunakan teleskop yang dilengkapi dengan filter khusus. Salah satunya bisa dilakukan di OIF UMSU.

OIF UMSU