Muhammad Dimas Firdaus
Beberapa hari terakhir ini apakah kalian pernah mengamati benda terang di ufuk timur sebelum Matahari terbit? Itu adalah Planet Venus atau dikenal juga dengan nama Bintang Kejora atau Bintang Timur. Ya walaupun dikenal dengan istilah bintang, nyatanya benda tersebut adalah planet, saking terangnya disebut kejora, dan karena dia berada di timur dalam waktu yang cukup lama, maka disebut Bintang Timur, walaupun sebenarnya pada waktu-waktu tertentu kita bisa mengamatinya di ufuk barat setelah Matahari terbenam seperti ketika Bulan Ramadan yang lalu.
Tapi tahukah kalian bahwa ternyata walaupun Venus terlihat sangat terang tetapi tidak pernah tampak bulat jika diamati dari Bumi? Venus memiliki magnitudo mencapai -4.92 dan menjadikan Venus sebagai objek langit paling terang ketiga setelah Matahari dan Bulan. Walaupun sangat terang, Venus tidak pernah terlihat bulat sempurna seperti planet terang lain seperti Jupiter atau Saturnus. Hal ini karena orbit Venus yang berada di dalam orbit Bulan.

Venus dan juga Merkurius masuk ke dalam klasifikasi planet interior yakni planet yang memiliki orbit di dalam orbit Bumi. Alhasil planet-planet ini tidak akan pernah berada di belakang Bumi dalam sudut pandang menghadap Matahari. Karena planet tidak memancarkan cahaya sendiri dan hanya memantulkan cahaya Matahari, maka cahaya planet Venus yang kita lihat merupakan pantulan cahaya Matahari. Sama seperti Bulan, planet Venus memiliki fase-fase, bergantung pada posisi Venus terhadap Bumi dan Matahari. Galileo Galilei dengan teleskop buatannya adalah orang pertama yang dapat mengesani perubahan fase Venus pada tahun 1610.
Venus membutuhkan waktu selama 224.7 hari untuk satu kali mengitari Matahari, atau disebut dengan evolusi. Selama mengitari Matahari fase Venus akan terlihat berbeda. Ada 4 fase utama Venus yang berganti setiap 146 hari, pertama adalah fase purnama ketika Venus berada di belakang Matahari (superior conjunction), kedua adalah fase cembung (gibbous) ketika menjelang atau setelah superior conjunction, ketiga adalah fase setengah ketika mencapai elongasi maksimal, dan keempat adalah fase sabit ketika menjelang atau setelah inferior conjunction. Maka, untuk menyelesaikan satu siklus dari konjungsi ke konjungsi diperlukan waktu 584 hari.

Dari keempat fase ini sayangnya ada satu fase yang hampir tidak dapat diamati oleh manusia di permukaan Bumi yaitu fase penuh atau purnama. Kita dapat mengamati ketiga fase lainnya baik saat baru terbit di timur atau menjelang terbenam di barat. Namun untuk fase purnama sangat sulit diamati, hal ini dikarenakan cahaya Venus tehalang oleh cahaya Matahari yang jauh lebih terang. Bahkan ketika nilai bujur Venus sama dengan bujur Matahari maka Venus akan tertutup Matahari saat superior cconjunction atau Venus akan transit di depan Matahari saat inferior conjunction. Berikut adalah contoh fase Venus jika diamati menggunakan teleskop.
