Muhammad Dimas Firdaus
Beberapa pekan yang lalu tepatnya pada 2 September 2023 dunia dihebohkan dengan misi wahana antariksa milik India yang akan mengamati Matahari, Aditya-L1. Misi ini berhasil diluncurkan dari Satish Dhawan Space Centre SHAR (SDSC-SHAR) menggunakan roket PSLVXL-C57. Aditya-L1 merupakan wahana pengamat Matahri pertama yang diluncurkan oleh ISRO, dengan beberapa misi saintifik seperti mempelajari atmosfer Matahari, kromosfer dan korona, medan magnet, dll. Seperti namanya, wahana ini akan ditempatkan pada titik L1 atau Lagrange 1. Apa itu titik Lagrange? Dan mengapa wahana ini ditempatkan pada titik tersebut?
Titik Lagrange adalah posisi di mana tarikan gravitasi dari dua massa besar secara tepat sama dengan gaya sentripetal yang diperlukan untuk sebuah benda kecil untuk bergerak bersama mereka. Masalah matematika ini, yang dikenal sebagai “Masalah Umum Tiga Benda” dipertimbangkan oleh Josephy-Louis Lagrange dalam makalahnya yang memenangkan hadiah (Essai sur le Problème des Trois Corps, 1772). Ada 5 titik Lagrange antara Bumi – Matahari yang memungkinkan benda bermassa rendah untuk mengorbit dengan konstan.
Karena lokasi ini mememliki keseimbangan gravitasi maka titik-titik ini akan cocok untuk ditempati oleh wahana-wahana antariksa karena akan menghemat bahan bakar untuk menstabilkan posisinya. Dari kelima titik ini yang memiliki kestabilan baik adalah L4 dan L5, namun tidak digunakan untuk kepentingan wahan antariksa, lokasi ini menjadi rumah bagi asteroid-asteroid besar yang dikenal sebagai Trojan. Sementara L1, L2, dan L3 tidak sestabil 2 titik sebelumnya, karena posisinya yang sejajar, sehingga perlu ada koreksi yang dilakukan oleh wahana antariksa agar tetap berada di posisinya.
Selain Aditya-L1 miliki India yang ditempatkan di titik L1 sudah ada beberapa wahana lain yang terlebih dahulu berada di lokasi ini seperti SOHO, DSCOVR, ACE dan WIND. Semua wahana ini berfokus pada pengamatan Matahari dan dampaknya bagi Bumi, karena lokasi L1 yang berada di antara Bumi – Matahari, mengakibatkan pengamatan Matahari dapat dilakukan dengan baik.
Sementara pada titik L2 ditempatkan wahana-wahana yang lebih eksploratif seperti GAIA, Spektr-RG, JWST dan Euclid. Karena titik ini selalu membelakangi Bumi, Bulan dan Matahari sehingga lebih mudah untuk mendapatkan cahaya Matahari sebagai bahan bakar dan mendapatkan medan pandang yang lebih baik. Sedangkan L3 sampai saat ini belum banyak dieksplorasi karena lokasinya yang berada di belakanang Matahari.