Muhammad Dimas Firdaus
Setelah sebelumnya kita mengenal Waktu Matahari, Waktu Sideris, Waktu Ephemeris, dan Jam Atom sekarang kita lanjutkan mengenal jenis waktu-waktu yang lain.
Greenwich Mean Time – Universal Time
Manusia tersebar di seluruh penjuru Bumi dan waktu di setiap lokasi berbeda dengan lokasi lainnya, maka untuk menyamakan waktu dibuat sebuah sistem yang disepakati secara internasional. Pada Oktober 1884 diselenggarakan Konferensi Meridian Internasional di Washington, Amerika Serikat. Pada konferensi ini disepakati 7 resolusi: [1] Disepakati adanya meridian utama tunggal (single prime meridian) yang berlaku di seluruh dunia; [2] Bujur 0 derajat ditetapkan sebagai bujur yang melewati Royal Observatory di Greenwich, Inggris; [3] Bujur meridian dihitung dari titik 0 sejauh 180°, ke timur bernilai positif dan ke barat bernilai negatif; [4] Penggunaan hari universal di seluruh dunia pada semua keperluan yang sesuai dan tidak mengganggu waktu lokal setempat; [5] Hari universal dimulai pukul 00:00 dan berakhir tepat tengah malam 24:00, hari internasional ini berpatokan pada hari matahari rata-rata (mean solar day); [6] Konferensi ini dapat digunakan pada pengamatan astronomis dan keperluan kelautan; [7] Memperluas penerapan sistem desimal dalam pembagian sudut ruang dan waktu. Setelah itu digunakanlah GMT sebagai acuan waktu dunia dengan sinkronisasi menggunakan telegraf.

Walaupun sudah ada GMT, namun hingga abad ke-19 masing-masing negara masih menggunakan sistem jam matahari lokal. Maka pada tahun 1928 International Astronomical Union (IAU) memperkenalkan istilah Universal Time (UT) untuk mengganti istilah GMT, harapannya agar dapat dijadikan acuan seluruh dunia. Ada beberapa tambahan yang membedakan UT dan GMT, karena gerak rotas Bumi tidak konsisten maka apabila diperlukan akurasi yang lebih tinggi maka berlaku beberapa UT, yaitu [1] UT0, yaitu waktu matahari rata-rata sesuai yang diperoleh dari pengamatan astronomis; [2] UT1, yaitu waktu UT0 yang telah dikoreksi terhadap gangguan rotasi Bumi akibat gerakan kutub (polar motion); [3] UT2, yaitu waktu UT1 yang telah dikoreksi terhadap gangguan rotasi Bumi karena perubahan musim.
Dynamical Time (TD)
Pada bagian sebelumnya telah dibahas terkait Ephemeris Time (ET) yang menjadi cikal bakal Dynamical Time (TD). Walaupun UT sudah dikoreksi dengan gangguan rotasi Bumi seperti polar motion dan perubahan musim, bahkan direformasi dengan ET nyatanya masih didapati kesalahan ketika para astronom melakukan pengamatan. Oleh karena itu pada tahun 1984 penggunaan ET diganti dengan TD yang didefinisikan menggunakan jam atom. Selisih antara UT dan TD adalah Delta T. Nilai Delta T didapat dari pengamatan astronomis. Selain dengan pengamatan astronomis, dengan data yang telah dikumpulkan selama ini para peneliti dapat membuat pendekatan nilai Delta T untuk keperluan perhitungan posisi benda langit.

Universal Time Coordinated (UTC)
Setelah banyak perumusan terkait waktu, sejak tahun 1972 hingga sekarang sistem waktu yang digunakan secara global adalah Universal Time Coordinated (UTC). Yaitu sistem waktu yang tida hanya didasarkan pada jam Matahari namun juga disinkronkan dengan jam atom. Skala waktu UTC dipelihara oleh Bereu International de l’Heure (BIH) di Perancis. Perbedaan antara UTC dan UT sangat kecil yaitu sepersekian detik, namun jika diakumulasi sekian lama akan menjadi lebih besar, oleh karena itu UTC sudah dikalibrasi beberapa kali terhadap jam atom. Penyesuaian terakhir terjadi pada 31 Desember 2016.

Berikut adalah kesimpulan waktu yang ada hingga saat ini dan referensi yang digunakan dalam menentukan waktu-waktu tersebut.
