Oleh: Ajraini Nazli
Tim Peneliti OIF UMSU
Jika di bagian 1 kita telah memahami kuantitas-kuantitas yang digunakan astronom untuk mendefinisikan kecerlangan bintang, di bagian ini kita akan melihat bagaimana bisa kecerlangan bintang memberi informasi penting.
Salah satu hal yang telah disinggung di bagian sebelumnya adalah bagaimana kecerlangan bintang bisa memberi tahu nilai jarak suatu objek yang sangat jauh dimana penentuan jarak tidak lagi bisa diukur secara langsung. Dalam menentukan jarak suatu objek yang sangat jauh, para astronom memerlukan informasi kecerlangan bintang. Namun objek yang disebutkan disini terbatas pada bintang variabel.
Bintang variabel adalah bintang berdenyut dalam artian kecerlangannya berubah dalam siklus waktu tertentu. Di satu waktu akan menjadi terang, di waktu yang lain meredup. Ternyata dari hasil penelitian, ada korelasi antara periode terang-redupnya dengan kecerlangan instrinsik bintang tersebut sehingga jika kita bisa mengetahui siklus waktunya, kita bisa tentukan kecerlangan instrinsik bintang tersebut.
Hal ini memang cukup unik. Karena untuk bintang-bintang “biasa” umumnya kecerlangan instrinsik selalu diperoleh dengan memanfaatkan informasi jarak. Namun terbalik dengan bintang variabel. Informasi kecerlangan instrinsik malah dibutuhkan untuk memperoleh nilai jaraknya.
Selanjutnya melalui hubungan sederhana antara magnitudo semu dan kecerlangan instrinsik, nilai jarak suatu bintang variabel bisa didapatkan dengan mudah.
Lalu apa artinya jika berhasil mengetahui informasi jarak? Apakah itu sungguh penting? Jawabannya ya. Jarak adalah informasi penting lainnya sebab astronomi itu selalu berurusan dengan fenomena yang ada pada skala kosmik yang sangat luas. Alam semesta ini sangat luas. Selain itu, ada begitu banyak objek-objek di luar bima sakti yang jaraknya sangat jauh dari jangkauan kita. Memahami jarak sangat penting untuk mengetahui skala sebenarnya dari kosmos.
Hal lainnya yang didapatkan ketika kita memiliki informasi kecerlangan bintang adalah pengetahuan tentang bintang itu sendiri. Salah satunya adalah suhu permukaan bintang. Ambil saja contoh yang sederhana, bintangnya Tata Surya, Matahari. Dengan kita mengetahui kecerlangan Matahari, kita bisa mengetahui bagaimana suhu permukaannya. Informasi ini krusial sekali karena menyangkut langsung kehidupan kita di Bumi. Suhu permukaan Matahari mempengaruhi secara langsung energi yang akan dipancarkan. Energi ini yang kemudian mempengaruhi cuaca antariksa dan bahkan lebih dasar lagi energi dari Matahari tersebut yang menopang kehidupan sehari-hari kita.
Mungkin pekerjaan para astronom dalam menghitung kecerlangan bintang, bagi awam, tampak tak memiliki dampak nyata dan langsung bagi kehidupan. Namun begitu memang sains bekerja. Hasilnya tidak terlihat dalam jangka waktu yang dekat dan mungkin outputnya tidak memberi dampak secara langsung. Tapi yang pasti, penelitian dan pengukuran dalam jangka waktu yang lama bisa memberi pemahaman baru. Salah satunya, pengukuran kecerlangan bintang dari waktu ke waktu yang dilakukan secara konsisten bisa memberi pemahaman bagaimana jalan hidup atau evolusi suatu bintang. Bahkan juga memprediksi kapan bintang tersebut mati. Bintang adalah bagian dari alam semesta sehingga dengan mempelajari jalur hidupnya kita juga jadi belajar dan memahami bagaimana sejarah alam semesta ini. Dan untuk bisa mencapai semua pemahaman itu, para astronom mengerjakan banyak hal yang sulit dipahami oleh awam apa manfaatnya. Salah satunya, ya, mengukur kecerlangan bintang.