Oleh: Hariyadi Putraga
Tim OIF
Akan ada dua gerhana matahari pada tahun 2023, dan masing-masing akan terjadi pada tanggal 20 April dan 14 Oktober. Gerhana matahari pertama tahun 2023 akan menjadi gerhana matahari cincin pada tanggal 20 April 2023. Gerhana ini akan terlihat dari sebagian Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Gerhana juga akan terlihat sebagai gerhana sebagian dari beberapa bagian lain di Asia dan Pasifik, termasuk sebagian Australia dan Selandia Baru. Gerhana matahari annular terjadi ketika Bulan berada pada titik di orbitnya yang tampak sedikit lebih kecil dari Matahari, menciptakan efek “cincin api” di sekitar tepi Bulan.
Jalur gerhana akan dimulai di Samudera Hindia, kemudian melintasi sebagian wilayah Indonesia, termasuk Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, sebelum melintasi Filipina selatan dan berakhir di Samudera Pasifik. Beberapa wilayah Indonesia dan Filipina bagian selatan akan mengalami durasi maksimum gerhana, yang berlangsung sekitar 3 menit 30 detik.
Awal sebagian dari gerhana akan terjadi pada pukul 09.26.41 WIB dengan puncak gerhana di 10.48.46 WIB dan akhir sebagian 12.16.17, dan berdurasi 2 jam 50 menit dengan obskurasi 52,59 persen. Sementara Medan, menjadi ibukota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian dengan awal sebagian pada 10.13.09 WIB, puncak gerhana 10.50.18 WIB, akhir sebagian 11.28.54 WIB, dengan durasi 1 jam 15 menit dengan ketertutupan maksimal hanya 3,79%. Meski begitu, Gerhana Matahari Sebagian di 20 April 2023 tidak dialami di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie.
Bagi pengamat di jalur gerhana, langit berangsur-angsur akan menjadi gelap saat Bulan melintas di depan Matahari, dengan puncak gerhana terjadi saat Bulan berada di tengah depan Matahari. Selama puncak, langit akan tampak seperti “cincin api” di sekitar tepi Bulan, dan pemirsa juga dapat melihat penurunan suhu dan perubahan tingkat cahaya. Selain itu, jangan lupa juga untuk mendokumentasikan hasil bayangan benda dari dedaunan di pohon yang akan menghasilkan bayangan yang unik saat gerhana matahari berlangsung.
Peralatan untuk mengamati gerhana Matahari 2023 di Indonesia
1. Menggunakan alat bantu teleskop
Cara mengamati gerhana Matahari 2023 yang pertama adalah menggunakan alat optik, misalnya teleskop atau binokuler. Namun khusus teleskop dan binokuler, harus terlebih dahulu dilapisi filter Matahari di bagian depan optik lensa dengan spek minimal filter pada ND4 atau ND5 demi keamanan dan keterlihatan prosesi gerhana terbaik.
2. Menggunakan kacamata gerhana
Sementara kacamata gerhana, paling tidak harus dilapisi ND5. “Untuk kacamata gerhana bisa digunakan oleh mata langsung atau menaruhnya di belakang kamera smartphone untuk melindungi lensa kamera agar dapat mengabadikan momen tertutupnya matahari dan agar lensa smartphone tidak cepat rusak oleh aktivitas gerhana.
3. Menggunakan alat sederhana
Selanjutnya, melihat gerhana tanpa menggunakan alat bantu optik, tetapi memanfaatkan benda-benda cukup murah. Misalnya, menggunakan kamera lubang jarum dengan membuatnya dari kardus bekas yang dilubangi dan ditutup dengan aluminium foil, serta dilubangi sedikit. Pengamat akan dapat melihat hasil di bagian sisi kotak lain yang dibuat lubang untuk melihat bayangan matahari yang terbentuk saat gerhana matahari terjadi.