Muhammad Dimas Firdaus
Lubang Hitam atau Black Hole merupakan benda langit yang sampai saat ini menyimpan banyak sekali misteri yang belum terpecahkan. Penyematan nama “black” pada black hole bukan merujuk pada warnanya yang hitam, melainkan karena masih banyak hal terkait objek tersebut yang belum diketahui. Walaupun lubang hitam tidak dapat diamati secara langsung, namun para astronom dapat mengamati objek-objek di sekitar lubang hitam yang terdampak oleh keberadaan lubang hitam tersebut. Seperti citra lubang hitam yang berhasil diabadikan oleh para astronom beberapa waktu terakhir, yang sebenarnya “dipotret” oleh para astronom adalah horizon peristiwa (event horizon) yang mengelilingi lubang hitam.

Jumlah lubang hitam sangatlah banyak, di Galaksi Bimasakti saja diperkirakan ada lebih dari 100 juta lubang hitam. Jumlah lubang hitam yang sangat banyak terbagi pada beberapa tipe. Pembagian tipe lubang hitam untuk memudahkan klasifikasi berdasarkan massa serta kondisi lubang hitam tersebut. Berikut adalah tipe-tipe lubang hitam yang telah disepakati oleh para astronom:
Lubang Hitam Bintang (Stellar Black Hole)

Ketika sebuah bintang bermassa cukup besar (>5 kali massa Matahari) mencapai akhir evolusinya yaitu ledakan supernova, maka akan menyisakan lubang hitam. Ukuran lubang hitam tipe ini bisa mencapai puluhan kali massa Matahari hingga hanya sebesar kota saja. Walaupun ukurannya cukup kecil namun lubang hitam tetaplah sangat padat, hingga dapat menarik objek-objek di sekitarnya. Lubang hitam tipe ini merupakan lubang hitam yang paling banyak ditemui.
Lubang Hitam Super Masif (Supermassive Black Hole)

Walaupun Lubang Hitam Bintang merupakan lubang hitam yang paling banyak ditemui, namun Lubang Hitam Super Masif merupakan lubang hitam yang paling mendominasi di alam semesta. Lubang hitam tipe ini memilki massa yang sangat besar, mulai dari jutaan hingga miliaran kali lebih besar dibandingkan Matahari. Beberapa lubang hitam tipe ini menjadi pusat sebuah galaksi, seperti yang ada pada pusat Galaksi Bimasakati (Sgr A*).
Sampai saat ini para astronom tidak bisa memastikan batas maksimal ukuran lubang hitam tipe ini. Tidak hanya batas maksimal, asal muasal lubang hitam ini pun belum dapat dipastikan. Ada beberapa kemungkinan objek semasif ini dapat ada, pertama lubang hitam super masif merupakan gabungan dari beberapa lubang hitam kecil, kedua lubang hitam super masif merupakan keruntuhan dari materi antar bintang (gas dan debu) dalam junlah yang sangat besar, ketiga lubang hitam super masif merupakan keruntuhan sebuah gugus bintang, sekelompok bintang dalam jumlah yang besar yang runtuh dalam waktu yang bersamaan, atau yang keempat lubang hitam super masif lahir dari materi gelap (dark matter).
Lubang Hitam Menengah (Intermediate Black Hole)

Dahulu para astronom hanya mengenal Lubang Hitam Bintang (kecil) dan Lubang Hitam Super Masif (besar), namun belakangan para astronom membuka kemungkinan adanya Lubang Hitam Menengah. Lubang hitam ini dapat terbentuk dari bintang-bintang yang runtuh pada sebuah gugus dalam reaksi berantai. Beberapa penemuan yang menandakan adanya lubang hitam tipe ini salah satunya pada tahun 2014 yang berhasil mengidentifikasi sebuah lubang hitam bermassa menengah pada lengan Galaksi Bimasakti. Lubang hitam tipe ini memiliki massa ribuan hingga ratusan ribu kali massa Matahari.
Sistem Lubang Hitam (Multiple Black Hole System)

Sama seperti bintang yang telahir secara bersamaan dan berdekatan, lubang hitam yang merupakan fase evolusi bintang pun dapat ditemukan dalam sistem biner atau bahkan lebih. Dari pengamatan menggunakan gelombang gravitasi (gravitational wave) dapat dideteksi keberadaan dua lubang hitam atau lebih yang saling berinteraksi dan mengakibatkan gelombang gravitasi.Seperti yang dipublikasikan pada tahun 2015, Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) mendeteksi adanya gabungan dua lubang hitam bintang yang mengakibatkan gelombang garvitasi. Ada dua teori yang melatarbelakangi terciptanya sistem lubang hitam, pertama adalah dua bintang yang “hidup” dan “mati” dalam waktu yang berdekatan, kedua bintang yang mati dalam sebuah gugus bintang disusul oleh bintang lainnya.