• id Indonesian
    • en English
    • id Indonesian
OIF UMSU
  • Profil
    • Sejarah Singkat
    • Visi Misi
    • Motto
    • Instrumen
      • Instrumen Modern
      • Instrumen Klasik
    • Tim OIF UMSU
  • Kegiatan
    • Pengukuran Arah Kiblat
    • Observasi Benda Langit
    • Pelatihan dan Praktikum
    • Kerjasama
    • Pengabdian dan Penelitian
  • Galeri Kunjungan
    • Kunjungan Pelajar
    • Kunjungan Mahasiswa
    • Kunjungan Umum
    • Kunjungan Tokoh
    • Kunjungan Istimewa
    • Kunjungan Internasional
  • Hasil Observasi
    • Data Hilal
    • Upload Hilal
  • Karya
    • Terbitan
    • Produk
    • Majalah Observatoria
  • Publikasi
    • Kolom
    • Berita
    • Info Astronomi
    • Artikel
No Result
View All Result
  • Profil
    • Sejarah Singkat
    • Visi Misi
    • Motto
    • Instrumen
      • Instrumen Modern
      • Instrumen Klasik
    • Tim OIF UMSU
  • Kegiatan
    • Pengukuran Arah Kiblat
    • Observasi Benda Langit
    • Pelatihan dan Praktikum
    • Kerjasama
    • Pengabdian dan Penelitian
  • Galeri Kunjungan
    • Kunjungan Pelajar
    • Kunjungan Mahasiswa
    • Kunjungan Umum
    • Kunjungan Tokoh
    • Kunjungan Istimewa
    • Kunjungan Internasional
  • Hasil Observasi
    • Data Hilal
    • Upload Hilal
  • Karya
    • Terbitan
    • Produk
    • Majalah Observatoria
  • Publikasi
    • Kolom
    • Berita
    • Info Astronomi
    • Artikel
No Result
View All Result
OIF UMSU
Home Info Astronomi
Mengenal Siklus-Siklus Bulan

Mengenal Siklus-Siklus Bulan

OIF UMSU by OIF UMSU
April 16, 2022
in Info Astronomi
1.5k 47
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Muhammad Dimas Firdaus

Tim OIF UMSU

 

Bulan merupakan satelit alami satu-satunya milik Bumi yang senantiasa mengelilingi Bumi. Bulan berjarak kilometer dari Bumi, 363.396 km saat perigee dan 405.504 km saat apogee. Selayaknya satelit buatan manusia, Bulan juga bergerak mengelilingi Bumi. Berapa lama periode Bulan mengitari Bumi? Untuk menjawab pertanyaan itu kita dapat melihat dari beberapa sudut pandang.

1. Fase Bulan (Sinodis)
Periode Bulan berdasarkan konfigurasi Bulan, Bumi, Matahari disebut sinodis. Periode sinodis adalah lama Bulan mengelilingi Bumi dari konjungsi ke konjungsi, atau dengan kata lain dari fase Bulan baru ke fase Bulan baru kembali. Periode sinodis Bulan adalah 29.53059 hari (29 hari 12 jam 44 menit 03 detik).
Fase bulan dipengaruhi oleh posisi Bulan terhadap Matahari. Saat Bulan dan Matahari berdekatan/konjungsi (memilki nilai bujur ekliptik yang sama) maka manusia di Bumi akan mengesani Bulan pada fase Bulan baru, sebaliknya ketika Bulan dan Matahari berada pada posisi yang berjauhan/oposisi (nilai bujur ekliptik mendekati 180) maka manusia akan mengesani Bulan pada fase Purnama (Bulan penuh).

Sumber: http://astro.unl.edu/classaction/images/lunarcycles/synodic.html

2. Bintang Latar Belakang (Sideris)
Jika periode sinodis mempertimbangkan posisi Bulan terhadap bintang terdekat, yaitu Matahari, maka sideris mempertimbangkan posisi Bulan terhadap bintang-bintang yang jauh yang menjadi latar dari posisi Bulan. Periode sideris bulan memiliki waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan periode sindodis, yaitu 27.32166 hari (27 hari 7 jam 43 m 12 detik).
Periode sideris bulan merupakan pendekatan terhadap periode bulan mengitari Bumi sejauh 360, dengan menggunakan bintang-bintang latar sebagai acuan.

Sumber: http://astronomy.swin.edu.au/~smaddiso/astro/SiS/NPS/time_motion.html

3. Jarak (Anomalistic)
Bulan mengitari Bumi dalam orbit yang elips dengan nilai eccentricity 0.0549. Hal ini mengakibatkan jarak Bulan – Bumi memiliki variasi, adakalanya jaraknya mencapai titik terdekat (perigee), ada kalanya mencapai titik terjauh (apogee). Periode antara titik perigee ke titik perigee disebut periode anomalistic Bulan. Periode anomalistic Bulan dapat bervariasi dengan nilai rata-rata 27.55455 hari (27 hari 13 jam 18 menit 33 detik). Periode anomalistic Bulan dapat bervariasi hingga 1-3 hari dari nilai rata-rata. Hal ini sangat dipengaruhi oleh jarak Bumi – Bulan – Matahari.

Sumber: https://www.slsc.org/astronomy-fact-of-the-day-january-30-2022/

4. Titik simpul antara orbit Bulan dan orbit Bumi (Draconic)
Bidang orbit Bulan mengitari Bumi memiliki kemiringan sebesar terhadap bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari (bidang ekliptika). Hal ini mengakibatkan terbentuknya dua titik perpotongan (simpul) antara dua bidang orbit. Perpotongan antara bidang orbit Bulan dan bidang orbit Bumi dari Selatan ke Utara disebut simpul naik (ascending node), sementara perpotongan dari Utara ke Selatan disebut simpul turun (descending node). Periode antar 2 ascending node disebut periode draconic. Periode draconic Bulan memiliki nilai rata-rata 27.21222 hari (27 hari 5 jam 5 menit 36 detik).

Sumber: https://lists.maine.edu/cgi-bin/wa?A2=DAILY-ASTRONOMER;68c8effe.2102&S=

5. Bujur ekliptik (Tropis)
Periode tropis Bulan mengitari Bumi mengacu pada titik vernal equinox. Dikarenakan titik equinox bergerak mundur sepanjang bidang ekliptika, maka Bulan membutuhkan waktu yang lebih pendek menuju titik bujur ekliptika dibandigkan dengan periode siderisnya, Penamaan periode tropis mengacu pada tahun tropis (waktu yang diperlukan Bumi dari titik vernal equinoc ke vernal equinox). Jika periode sideris Bulan adalah 27.32166 hari, maka peridoe tropis Bulan hanya memerlukan waktu 27.321582 hari (27 hari 7 jam 43 menit 4.7 detik)

Sumber: http://astro.physics.uiowa.edu/ITU/courses/general-astronomy/coordinate-systems-angles/the-celestial-sphere.html

Advertisement Banner
OIF UMSU

OIF UMSU

staff OIF UMSU.

Related Posts

Komet Hijau C/2025 F2 (SWAN): Tamu Spektakuler yang Sedang Melintas!
Info Astronomi

Komet Hijau C/2025 F2 (SWAN): Tamu Spektakuler yang Sedang Melintas!

April 21, 2025
Fenomena Langit: Tiga Planet Bersinar di Atas Senyuman Bulan Sabit pada 29 Maret 2025
Info Astronomi

Fenomena Langit: Tiga Planet Bersinar di Atas Senyuman Bulan Sabit pada 29 Maret 2025

March 18, 2025
Pengamatan Hilal Awal Ramadan 2025: Pemandangan Langit Senja yang Spektakuler
Info Astronomi

Pengamatan Hilal Awal Ramadan 2025: Pemandangan Langit Senja yang Spektakuler

February 26, 2025
Jadwal Waktu Shalat Sumatera Utara Tahun 2025 M
Info Astronomi

Jadwal Waktu Shalat Sumatera Utara Tahun 2025 M

February 6, 2025
Transit Teleskop Hubble 23 Februari 2025
Info Astronomi

Transit Teleskop Hubble 23 Februari 2025

February 5, 2025
Call Book Chapter Vol.IV
Berita

Call Book Chapter Vol.IV

January 13, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

tik-tok

No Result
View All Result
  • Profil
    • Sejarah Singkat
    • Visi Misi
    • Motto
    • Instrumen
      • Instrumen Modern
      • Instrumen Klasik
    • Tim OIF UMSU
  • Kegiatan
    • Pengukuran Arah Kiblat
    • Observasi Benda Langit
    • Pelatihan dan Praktikum
    • Kerjasama
    • Pengabdian dan Penelitian
  • Galeri Kunjungan
    • Kunjungan Pelajar
    • Kunjungan Mahasiswa
    • Kunjungan Umum
    • Kunjungan Tokoh
    • Kunjungan Istimewa
    • Kunjungan Internasional
  • Hasil Observasi
    • Data Hilal
    • Upload Hilal
  • Karya
    • Terbitan
    • Produk
    • Majalah Observatoria
  • Publikasi
    • Kolom
    • Berita
    • Info Astronomi
    • Artikel

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In