Oleh: Abu Yazid Raisal
Tim Peneliti OIF UMSU
Selain planet, ada objek lain yang juga mengelilingi Matahari. Objek tersebut adalah asteroid. Asteroid merupakan batuan yang mengelilingi Matahari dengan ukuran yang lebih kecil daripada planet. Ukuran asteroid bervariasi mulai dari beberapa centimeter hingga ratusan kilometer. Asteroid memiliki bentuk tidak beraturan, berbeda dari planet yang memiliki bentuk seperti bola.Asteroid disebut juga planetoid atau planet minor. Jika massa semua asteroid digabungkan, massanya masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan massa Bulan. Ada banyak asteroid di tata surya. Kebanyakan asteroid berada di sabuk asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.
Sabuk asteroid berada di antara orbit Mars dan orbit Jupiter (Sumber: https://space-facts.com/)
Asteroid pertama yang ditemukan adalah Ceres. Ceres ditemukan pada tahun 1801 oleh seorang astronom bernama Giuseppe Piazzi. Asteroid ini memiliki diameter sebesar 950 km. Namun, pada tahun 2006 Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengubah status Ceres dari asteroid menjadi planet kerdil. Asteroid terbesar saat ini adalah Vesta yang memiliki diameter sebesar 525 km dan diikuti Pallas yang memiliki diameter sebesar 512 km.
Asteroid Vesta (Sumber: https://solarsystem.nasa.gov/)
Berdasarkan orbitnya, asteroid diklasifikasikan menjadi:
Sabuk Asteroid Utama
Mayoritas asteroid yang diketahui mengorbit di dalam sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, umumnya dengan orbit yang tidak terlalu memanjang. Sabuk tersebut diperkirakan berisi antara 1,1 dan 1,9 juta asteroid yang berdiameter lebih dari 1 kilometer (0,6 mil), dan jutaan asteroid yang lebih kecil. Di awal sejarah tata surya, gravitasi Jupiter yang baru terbentuk mengakhiri pembentukan benda-benda planet di wilayah ini dan menyebabkan benda-benda kecil itu bertabrakan satu sama lain, memecahnya menjadi asteroid yang kita amati hari ini.
Trojan
Asteroid ini berbagi orbit dengan planet yang lebih besar, tetapi tidak bertabrakan dengannya karena mereka berkumpul di sekitar dua tempat khusus di orbit (disebut titik L4 dan L5 Lagrangian). Di sana, tarikan gravitasi dari matahari dan planet diimbangi oleh kecenderungan trojan untuk terbang keluar dari orbit. Trojan Jupiter membentuk populasi paling signifikan dari asteroid trojan. Diperkirakan jumlah mereka sama banyaknya dengan asteroid di sabuk asteroid. Ada trojan Mars dan Neptunus, dan NASA mengumumkan penemuan trojan Bumi pada tahun 2011.
Asteroid Dekat Bumi
Benda-benda ini memiliki orbit yang mendekati Bumi. Asteroid yang benar-benar melintasi jalur orbit Bumi dikenal sebagai pelintas Bumi. Pada 2013, asteroid dekat Bumi diketahui berjumlah 10.003 asteroid. Asteroid yang memiliki diameter lebih dari 1 kilometer diperkirakan berjumlah 861 asteroid. 1.409 asteroid diklasifikasikan sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya yang dapat menimbulkan ancaman bagi Bumi.
Selain klasifikasi asteroid berdasarkan orbitnya, kebanyakan asteroid terbagi berdasarkan komposisinya. Berdasarkan komposisinya, asteroid terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Asteroid karbon (tipe C)
Asteroid jenis ini ini berwarna keabu-abuan dan merupakan yang paling umum, termasuk lebih dari 75% asteroid yang diketahui. Asteroid jenis ini mungkin terdiri dari tanah liat dan batuan silikat berbatu, dan menghuni wilayah terluar sabuk utama
Asteroid silika (tipe-S)
Asteroid jenis ini berwarna kehijauan hingga kemerahan, terhitung sekitar 17% dari asteroid yang diketahui, dan mendominasi sabuk asteroid bagian dalam. Asteroid jenis ini nampaknya terbuat dari bahan silikat dan besi nikel.
Asteroid logam (tipe-M)
Asteroid jenis ini berwarna kemerahan, membentuk sebagian besar asteroid lainnya, dan berdiam di wilayah tengah sabuk utama. Asteroid jenis ini nampaknya terbuat dari besi nikel.
Terlepas dari ukurannya yang kecil, asteroid bisa berbahaya meskipun Sebagian besar asteroid tidak berbahaya. Banyak asteroid yang telah menghantam Bumi di masa lalu. Pada 30 Juni 1908, sebuah ledakan mencabik udara di atas hutan terpencil di Siberia, dekat sungai Podkamennaya Tunguska. Bola api yang melambung itu diyakini memiliki lebar sekitar 50-100 meter, melalap habis 2.000 km persegi hutan taiga di daerah itu, menumbangkan sekitar 80 juta pohon. Ledakan tersebut disebabkan ledakan asteroid yang ukurannya lebih besar daripada paus biru di atas permukaan Bumi pada ketinggian 10 km. Ledakan ini bahkan 1000 kali lebih kuat dari bom atom yang menghancurkan kota Hiroshima. Saat ini, tanggal 30 Juni diperingati sebagai Hari Asteroid Internasional.
Hari Asteroid Internasional (Sumber: https://asteroidday.org/)