Muhammad Dimas Firdaus
Equation of Time atau dalam Bahasa Indonesia dikenal Perata Waktu dan dalam Bahasa Arab dikenal Ta’dil al-Waqt/Ta’dil al-Zaman/Daqaiq al-Tafawwut (تعديل الوقت/تعديل الزمان/دقائق التفوَت) merupakan selisih antara waktu kulminasi Matahari hakiki dengan waktu kulminasi Matahari rata-rata. Maksudnya bagaimana?
Untuk contoh praktisnya, biasa digunakan untuk waktu salat Zuhur. Awal waktu salat Zuhur adalah ketika Matahari tergelincir ke arah barat, namun dalam perhitungannya digunakan waktu kulminasi sebagai acuan, yaitu ketika Matahari tepat berada pada garis meridian. Dalam waktu hakiki, saat posisi Matahari tepat berada pada garis meridian berarti pukul 12:00, namun dalam waktu rata-rata (waktu yang digunakan sehari-hari) posisi Matahari berada di meridian tidak selalu pukul 12:00, terkadang lebih atau kurang. Selisih ini disebut dengan Equation of Time. Untuk mengetahui nilai Equation of Time dapat menggunakan hitungan sederhana sebagai berikut:
EoT = Waktu Rerata – Waktu Hakiki
Mengapa bisa terjadi Equation of Time? Bumi mengitari Matahari pada orbit yang berbentuk elips dengan Matahari berada pada salah satu titik apinya (Orbit Eccentricity). Oleh karena itu pergerakan Bumi bisa lebih cepat dan juga lebih lambat, tergantung posisinya terhadap Matahari. Selain karena itu rotasi Bumi pada porosnya memiliki kemiringan terhadap ekliptika (Obliquity), hal ini mengakibatkan panjang hari menjadi berbeda di setiap waktunya. Gabungan antara dua kondisi ini mengakibatkan adanya selisih antara waktu hakiki dan waktu rata-rata. Waktu hakiki tidak dapat dijadikan acuan karena panjang siang dan malam serta lama satu hari akan selalu berbeda, sehingga diperlukan waktu rata-rata sebagai acuan.
Nilai Equation of Time paling tinggi sekitar 16 menit di sekitar Bulan Oktober hingga November. Sedangkan nilai paling rendah sekitar -14 menit di Bulan Februari. Setiap tahun nilai ini cenderung tetap, namun ada sedikit perubahan dikarenakan Bumi tidak berputar pada jalur yang rata. Jika diilustrasikan, beberapa gerak Bumi yang memengaruhi kondisi ini adalah sebagai berikut:
Dengan adanya siklus-siklus tersebut ada perubahan terhadap nilai Equation of Time, namun karena siklusnya yang sangat lama nilainya cenderung tetap. Hal ini menjadi dasar dalam pembuatan jadwal salat sepanjang masa. Dengan asumsi nilai Equation of Time dan deklinasi tetap, maka jadwal waktu salat dapat dibuat sepanjang masa.