Dalam banyak peradaban kuno sebelum masehi bintang-bintang mempunyai kedudukan yang tinggi. Orang-orang zaman dahulu percaya bintang-bintang di langit mempunyai pengaruh terhadap kehidupan mereka di bumi. Mereka melihat bintang-bintang tersebut sebagai suatu pola yang kini dikenal sebagai konstelasi atau rasi bintang yang menempati suatu wilayah tertentu di langit. Bintang- bintang yang bertebaran yang sejak zaman dahulu dijadikan sebagai pedoman arah bagi nelayan saat di laut dan sering juga digunakan bagi petani untuk menentukan kapan mereka mulai Bertani. Hal- hal diatas mereka lakukan saat mengenali satu bintang tertentu atau satu bentuk konfigurasi bintang.
Pada zaman dahulu, manusia sudah membagi-bagi langit menjadi banyak daerah konfigurasi bintang. Karena dulu manusia hidup pada zaman mitologi, mereka membayangkan rasi-rasi bintang atau konstelasi bintang itu mirip dengan bentuk-bentuk yang ada dalam mitologi mereka. Oleh sebab itu, kita kenal ada rasi-rasi Orion, Andromeda,Aquarius, Sagitarius,dan Sebagainya. Semua itu adalah nama-nama yang ada dalam mitologi Yunani .Bahkan, dari catatan yang tertulis pada tulisan paku yang dimiliki peradaban lembah sungai Efrat, sekitar 4.000 sm, orang-orang dari masa itu sudah mengenali rasi Leo, Taurus , dan Scorpio. Catatan tentang konstelasi pada zaman Yunani Kuno dapat ditemukan pada karya sastrawan ,Homerus, sekitar abad ke-9 sm dan karya Aratus sekitar abad ke-3 sm.
Bangsa Babilonia dan Yunani kemudian mengamati ada konstelasi di langit yang selalu dilewati planet-planet dan matahari atau terdapat di bidang ekliptika. Mereka kemudian memberi nama konstelasi-konstelasi ini zodiak atau lingkaran bintang-bintang.Mereka membagi daerah ekliptika ini menjadi 12 karena planet dan matahari berada dalam satu zodiak selama satu bulan. Catatan tentang rasi bintang ini sendri dapat ditemukan dalam buku karya Ptolemaeus, Almagest, dimana disebutkan di dalamnya tentang 48 buah rasi bintang yang dikenal saat itu. 47 diantaranya sama dengan yang dikenal saat ini.
Sejak tahun 1928 International Astronomical Union (IAU) meresmikan 88 buah rasi bintang berikut batas-batas rasinya untuk menghindari adanya “sengketa” wilayah antara satu rasi dengan yang lainnya. Pemetaan langit seperti ini berguna sebagai “alamat” bintang-bintang, galaksi, dan obyek langit lainnya sehingga memudahkan kerja para astronom dalam penelitian astronomi.
Fungsi Rasi Bintang
Sebagai Petunjuk Arah
- Petunjuk Arah Utara
Arah utara ditandai dengan adanya rasi bintang Ursa Major. Rasi bintang yang dikenal sebagai rasi bintang biduk atau beruang besar ini terdiri dari 7 (tujuh) bintang dan muncul sepanjang tahun di langit sebelah utara. Oleh karena itulah rasi bintang ini dijadikan sebagai petunjuk arah utara yang mana untuk mengenalinya sangat mudah karena terdapat salah satu bintang paling terang di ujung kontelasinya. - Petunjuk Arah Barat
Ketika melihat ke arah barat kita akan menjumpai rasi bintang Orion. Oleh sebab itu, rasi bintang ini dapat digunakan sebagai petunjuk arah barat. Di Indonesia, rasi bintang Orion dikenal sebagai rasi bintang Pemburu atau Waluku. Rasi bintang Orion terdiri dari 3 (tiga) bintang kembar sejajar yang membentuk sabuk Orion dan disebut dengan Orion Belt. - Petunjuk Arah Selatan
Rasi bintang Crux berbentuk menyerupai ikan pari atau layang-layang. Rasi bintang ini akan tampak ketika kita melihat arah selatan. Karena bentuk dan arahnya, rasi bintang Crux disebut juga sebagai rasi bintang Salib Selatan. Dengan demikian, rasi bintang ini dapat dijadikan petunjuk arah selatan. - Petunjuk Arah Tenggara
Rasi bintang Scorpion/Scorpius dapat menunjukkan arah tenggara. Rasi bintang yang menyeruapi kalajengking ini agak sulit dicari karena konstelasinya yang banyak dan cukup rumit. Meskipun demikian, karena letaknya yang selalu berada di tenggara maka gugusan bintang ini dijadikan petunjuk arah tenggara
Penentu Musim
Dahulu kala sebelum adanya kalender yang beredar seperti di pasaran atau kalender yang ada di smartphone masing-masing, manusia menggunakan rasi bintang sebagai kalender. Hal ini dikarenakan rasi bintang yang muncul di langit akan berbeda di setiap bulannya.
Sebagai Kalender
Dahulu kala sebelum adanya kalender yang beredar seperti di pasaran atau kalender yang ada di smartphone masing-masing, manusia menggunakan rasi bintang sebagai kalender. Hal ini dikarenakan rasi bintang yang muncul di langit akan berbeda di setiap bulannya.
Membantu Pertanian
Mengapa rasi bintang dapat membantu di bidang pertanian? Nenek moyang kita dulunya membaca rasi bintang untuk menentukan kapan ia akan menabur benih dan kapan saatnya panen harus dilakukan. Gugus bintang membentuk suatu pola khusus yang mudah diingat. Selain itu, kemunculan rasi bintang tertentu di musim yang berbeda membuat para petani dapat merencanakan pertaniannya dengan lebih baik. Namun seiring berkembangnya jaman, para petani sudah meninggalkan tradisi ini. Mereka lebih memilih menggunakan kalender sebagai teman untuk merencanakan pertaniannya.
Membantu Para Astronom
Mengapa rasi bintang dapat membantu di bidang pertanian? Nenek moyang kita dulunya membaca rasi bintang untuk menentukan kapan ia akan menabur benih dan kapan saatnya panen harus dilakukan. Gugus bintang membentuk suatu pola khusus yang mudah diingat. Selain itu, kemunculan rasi bintang tertentu di musim yang berbeda membuat para petani dapat merencanakan pertaniannya dengan lebih baik. Namun seiring berkembangnya jaman, para petani sudah meninggalkan tradisi ini. Mereka lebih memilih menggunakan kalender sebagai teman untuk merencanakan pertaniannya.
Navigasi Kapal
Baik di jaman dahulu maupun sekarang, seorang kapten kapal harus bisa menggunakan rasi bintang sebagai navigasi untuk kapalnya. Pada jaman dahulu membaca rasi bintang untuk navigasi di laut memang sangat dibutuhkan karena belum adanya navigasi secanggih seperti sekarang. Lalu mengapa di era modern kapten kapal juga harus mengenal rasi bintang? Hal ini dibutuhkan jika alat navigasi kapal sedang rusak maka sang kapten masih bisa menggunakan navigasi yang dimiliki alam salah satunya adalah rasi bintang untuk di malam hari. Adapun untuk siang hari bisa memanfaatkan matahari.
Penolong Bagi Para Pendaki Gunung
Seorang pendaki gunung diwajibkan mampu membaca tanda-tanda alam salah satunya rasi bintang. Hal ini dibutuhkan agar mereka tidak tersesat ketika berada di tengah hutan maupun dipuncak gunung, sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendakian dan pulang dengan selamat. Oleh karena itulah rasi bintang dapat dianggap sebagai salah satu penolong bagi para pendaki gunung.
Daftar Pustaka
–Gunawan Admiranto.2008. Menjelajahi Bintang ,Galaksi Dan Alam Semsta.Yogyakarta: Kanisius
-Wikipedia.org.tentang Rasi Bintang. Diakses di https://id.wikipedia.org/wiki/Rasi_bintang
Ditulis Oleh: Wika Maisari, S.Ak. – Tim Planetarium OIF UMSU