Oleh : Hariyadi Putraga*
Tim Peneliti OIF UMSU
Belum lama ini, para astronom di seluruh dunia mengawasi Komet ATLAS dengan harapan bisa melihat pertunjukan dengan mata telanjang yang spektakuler. Namun Komet itu pecah, dan tidak meninggalkan kesempatan untuk melihatnya secara langsung. Berita baiknya adalah bahwa Komet SWAN yang baru ditemukan menjanjikan tampilan yang memukau juga. Inilah yang akan terjadi.
Penemuan Komet C / 2020 F8 (SWAN)
C / 2020 F8 (SWAN) atau Comet SWAN ditemukan pada 11 April 2020, oleh seorang astronom amatir dari Australia, Michael Mattiazzo. Dia menganalisis data dari Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) NASA, yaitu gambar dari kamera SWAN (Solar Wind Anisotropies Instrumen). Michael memperhatikan sebuah komet yang tiba-tiba muncul dalam gambar yang diambil pada 25 Maret 2020. Komet baru yang dinamai sesuai perangkat SOHO, Komet SWAN.
Kamera SWAN SOHO tidak ada hubungannya dengan menemukan komet. Alat ini dirancang untuk memindai tata surya untuk hidrogen. Comet SWAN muncul pada gambar dari kamera karena jumlah hidrogen yang cukup signifikan yang dipancarkannya dalam bentuk es air.
Bagaimana cara melihat Comet SWAN di langit?
C / 2020 F8 (SWAN) berjarak 1,1 AU (99 juta mil, 160 juta km) dari Bumi. saat ini dapat dilihat dari belahan bumi Selatan dengan baik dan diharapkan untuk mencapai visibilitas mata telanjang pada pertengahan Mei. Komet tersebut saat ini terletak di konstelasi Sculptor, dekat bintang Fomalhaut. Bersinar pada magnitudo 7,5, Comet SWAN sekarang cukup cerah untuk dilihat dalam teropong. Pada akhir April, komet itu akan melintasi rasi bintang Aquarius. Pada bulan Mei, ia akan melewati dekat atau melalui rasi bintang Pisces, Cetus, Aries, Perseus, dan Auriga.
Apakah itu akan menjadi objek mata telanjang?
Menurut perhitungan orbit komet, C / 2020 F8 (SWAN) akan melakukan pendekatan terdekat ke planet kita pada jarak 52 juta mil (84 juta km) pada 12 Mei 2020. Sekitar 27 Mei 2020, komet diperkirakan mencapai perihelion (pendekatan terdekat ke Matahari), ketika jaraknya 40 juta mil (64,4 juta km).
Belum jelas apakah Comet SWAN akan berevolusi menjadi objek mata telanjang yang cerah dalam waktu terdekat. Para astronom berpendapat bahwa komet ini mungkin dalam mode ledakan arus (outburst). Jika ledakan komet berlanjut pada kecepatan saat ini, itu bisa mencapai puncak magnitude 3,5 pada Mei 2020. Dengan nilai ini akan membuat Comet SWAN cukup terang untuk pengamatan dengan mata telanjang. Jika komet mencapai skala ketiga, pengamat dari belahan bumi utara juga akan memiliki kesempatan untuk melihatnya.
Namun, ada kemungkinan bahwa Komet SWAN dapat memudar atau hancur seperti pendahulunya, Komet ATLAS. Hanya wantu yang akan menjawab. (HP).
Gambar : Komet SWAN tanggal 24 April 2020 dari teleskop SSO Australia dengan panjang ekor lebih dari 2 derajat