Hariyadi Putraga
Tim OIF UMSU
Polusi cahaya adalah salah satu bentuk perubahan lingkungan yang paling cepat dan luas. Cahaya lampu perkotaan memang dapat menunjukkan seberapa makmur suatu wilayah tersebut. Semakin banyak cahaya terang di malam hari, maka semakin tinggi pergerakan ekonomi di daerah tersebut. Dengan semakin tinggi penggunaan lampu di daerah tersebut, juga menunjukkan tingkat aktivitas masyarakat yang juga semakin tinggi juga hingga malam hari. Namun, di satu sisi semakin banyak sumber cahaya lampu tersebut mengakibatkan semakin banyak cahaya yang berhamburan ke langit malam.
Di sebagian besar negara maju, keberadaan lampu buatan di mana-mana menciptakan kabut bercahaya yang membanjiri langit malam sehingga menenggelamkan percikan cahaya alami dari bintang dan objek langit lainnya. Polusi cahaya telah membuat elemen penting dari peradaban dan budaya kita dengan cepat hilang, menjadikan langit malam berbintang menjadi aset yang sangat langka, bahkan mahal untuk dapat diakses.
Cahaya yang berlebihan juga mengakibatkan langit malam semakin “terang” sehingga benda langit malam redup semakin sulit terlihat. Bahkan di pusat kota akan benar-benar “menghilangkan” bintang di langit malamnya. Selain cahaya artificial, cahaya alami juga turut menjadi penyumbang pencemaran cahaya langit malam.
Polusi cahaya bisa mengganggu kualitas tidur manusia, yang berdampak pada kesehatan. Proses migrasi dan reproduksi burung, ikan, amfibi, serangga dan kelelawar juga bisa terganggu. Cahaya terang di malam hari juga bisa membuat tanaman membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Kalau Anda senang mengamati bintang atau Galaksi Bima Sakti, lupakan saja kegiatan ini, bila tren polusi cahaya terus meningkat.