Muhammad Dimas Firdaus
Tim OIF UMSU
Pada tanggal 15 – 16 Mei kemarin telah terjadi gerhana Bulan Total. Gerhana Bulan ini dapat diamati di beberapa lokasi di Bumi, sayangnya di Indonesia tidak dapat teramati.
Sumber: timeanddate.com
Selain dari permukaan Bumi, manusia dapat mengamati gerhana Bulan dari luar Bumi. NASA melalui wahana antariksa Lucy mengamati gerhana bulan total ini dari titik yang tidak biasa, yaitu berjarak 100 juta km dari Bumi, hampir 70% jarak Bumi – Matahari. Wahana antariksa Lucy yang dilengkapi dengan kamera panchromatic resolusi tinggi, L’Lori, dapat menangkap momen ketika bayangan Bumi menutupi permukaan Bulan.
Sumber: NASA/Goddard/APL/SwRI
Pada video selang waktu di atas, Bumi terlihat berada di sebelah kiri (rotasi Bumi terlihat jelas) sedangkan Bulan di sebelah kanan (setelah dicerahkan enam kali lipat agar dapat terlihat). Pada awalnya Bulan terlihat namun kemudian menghilang ketika bayangan Bumi menutupinya. Video tersebut diambil selama hampi 3 jam, dan pengamatannya berhenti sebelum Bulan kembali terlihat.
Wahana antariksa Lucy merupakan misi yang diluncurkan pada Oktober 2021 dengan tujuan menuju kelompok asteroid Trojan.