• id Indonesian
    • en English
    • id Indonesian
OIF UMSU
  • Profil
    • Sejarah Singkat
    • Visi Misi
    • Motto
    • Instrumen
      • Instrumen Modern
      • Instrumen Klasik
    • Tim OIF UMSU
  • Kegiatan
    • Pengukuran Arah Kiblat
    • Observasi Benda Langit
    • Pelatihan dan Praktikum
    • Kerjasama
    • Pengabdian dan Penelitian
  • Galeri Kunjungan
    • Kunjungan Pelajar
    • Kunjungan Mahasiswa
    • Kunjungan Umum
    • Kunjungan Tokoh
    • Kunjungan Istimewa
    • Kunjungan Internasional
  • Hasil Observasi
    • Data Hilal
    • Upload Hilal
  • Karya
    • Terbitan
    • Produk
    • Majalah Observatoria
  • Publikasi
    • Kolom
    • Berita
    • Info Astronomi
    • Artikel
No Result
View All Result
  • Profil
    • Sejarah Singkat
    • Visi Misi
    • Motto
    • Instrumen
      • Instrumen Modern
      • Instrumen Klasik
    • Tim OIF UMSU
  • Kegiatan
    • Pengukuran Arah Kiblat
    • Observasi Benda Langit
    • Pelatihan dan Praktikum
    • Kerjasama
    • Pengabdian dan Penelitian
  • Galeri Kunjungan
    • Kunjungan Pelajar
    • Kunjungan Mahasiswa
    • Kunjungan Umum
    • Kunjungan Tokoh
    • Kunjungan Istimewa
    • Kunjungan Internasional
  • Hasil Observasi
    • Data Hilal
    • Upload Hilal
  • Karya
    • Terbitan
    • Produk
    • Majalah Observatoria
  • Publikasi
    • Kolom
    • Berita
    • Info Astronomi
    • Artikel
No Result
View All Result
OIF UMSU
Home Artikel
Nilai Equation Of Time Pada Astrolabe

Nilai Equation Of Time Pada Astrolabe

OIF UMSU by OIF UMSU
February 6, 2021
in Info Astronomi
390 25
0
Share on FacebookShare on Twitter

Muhammad Hidayat, M.Pd

Tim Peneliti OIF UMSU

Astrolabe berasal dari bahasa Yunani yaitu: ἀστρο (astron) artinya bintang, dan λάβος (labos) artinya mengambil. Kedua kata ini bergabung membentuk astrolabos, yang artinya menempatkan bintang.

Astrolabe adalah instrumen astronomi klasik, deskripsi dua dimensi dari bola langit. Pada zaman dahulu, astronom menggunakan alat ini untuk menghitung posisi benda langit, menghitung panjang hari, panjang satu tahun, menghitung jarak sudut antara dua benda langit, mencari arah mata angin yang sebenarnya, menghitung ketinggian dan azimuth bintang-bintang di langit.

Banyak sejarawan mengatakan bahwa konsep “astrolabe” pertama kali diajukan antara 300 dan 200 SM. Sedangkan ilmuwan Muslim pertama yang menciptakan Astrolabe adalah Abu Ishaq Muhammad bin Ibrahim al-Fazari, ahli astronomi dari pemerintahan Khalifah Abu Jafar Al-Manshur Dinasti Abassiah

Dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan, astrolabe telah menjadi instrumen astronomi yang penting.Karena kedudukan dan fungsinya yang penting dalam kehidupan, posisinya menjadi semakin penting ketika alat tersebut digunakan untuk mengamati dan mempelajari alam semesta untuk tujuan tertentu sebelum era Islam, maka dalam peradaban Islam, penggunaannya meluas hingga pada manfaat dan kegunaan yang berkaitan dengan ibadah.

Produsen Astrolabe modern biasanya menyertakan kurva equation of time atau perata waktu untuk mengubah waktu matahari menjadi waktu yang telah dikoreksi dari Greenwich. Dengan cara ini, hasil waktu Astrolabe yang menggunakan waktu hakiki dapat dikonversikan menjadi waktu daerah. Tetapi nilai equation of time yang terdapat pada astrolabe bernilai konstan dan hanya bernilai hingga satuan menit saja, padahal kita ketahui nilai equation of time akan selalu mengalami perubahan setiap tahunnya walaupun tidak terlalu signifikan dan perhitungan nilai equation of time dengan perhitungan modern hingga satuan detik, oleh karena itu keakuratan data yang dihasilkan oleh astrolabe tidak seakurat dengan perhitungan modern sekarang, namun walaupun begitu Astrolabe dapat memudahkan umat Muslim dalam menentukan perhitungan yang dibutuhkan seperti waktu shalat dengan cara yang sederhana dan dapat memotivasi umat Muslim sekarang untuk menggali  khazanah Islam yang telah banyak ditorehkan Ilmuwan Muslim di Abad pertengahan.

 

Tags: Astrolabe
Advertisement Banner
OIF UMSU

OIF UMSU

staff OIF UMSU.

Related Posts

Komet 3I/ATLAS menjadi lebih aktif dan memanjang saat mendekati Matahari
Info Astronomi

Komet 3I/ATLAS menjadi lebih aktif dan memanjang saat mendekati Matahari

September 11, 2025
Komet Hijau C/2025 F2 (SWAN): Tamu Spektakuler yang Sedang Melintas!
Info Astronomi

Komet Hijau C/2025 F2 (SWAN): Tamu Spektakuler yang Sedang Melintas!

April 21, 2025
Fenomena Langit: Tiga Planet Bersinar di Atas Senyuman Bulan Sabit pada 29 Maret 2025
Info Astronomi

Fenomena Langit: Tiga Planet Bersinar di Atas Senyuman Bulan Sabit pada 29 Maret 2025

March 18, 2025
Pengamatan Hilal Awal Ramadan 2025: Pemandangan Langit Senja yang Spektakuler
Info Astronomi

Pengamatan Hilal Awal Ramadan 2025: Pemandangan Langit Senja yang Spektakuler

February 26, 2025
Jadwal Waktu Shalat Sumatera Utara Tahun 2025 M
Info Astronomi

Jadwal Waktu Shalat Sumatera Utara Tahun 2025 M

February 6, 2025
Transit Teleskop Hubble 23 Februari 2025
Info Astronomi

Transit Teleskop Hubble 23 Februari 2025

February 5, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

tik-tok

No Result
View All Result
  • Profil
    • Sejarah Singkat
    • Visi Misi
    • Motto
    • Instrumen
      • Instrumen Modern
      • Instrumen Klasik
    • Tim OIF UMSU
  • Kegiatan
    • Pengukuran Arah Kiblat
    • Observasi Benda Langit
    • Pelatihan dan Praktikum
    • Kerjasama
    • Pengabdian dan Penelitian
  • Galeri Kunjungan
    • Kunjungan Pelajar
    • Kunjungan Mahasiswa
    • Kunjungan Umum
    • Kunjungan Tokoh
    • Kunjungan Istimewa
    • Kunjungan Internasional
  • Hasil Observasi
    • Data Hilal
    • Upload Hilal
  • Karya
    • Terbitan
    • Produk
    • Majalah Observatoria
  • Publikasi
    • Kolom
    • Berita
    • Info Astronomi
    • Artikel

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In