Oleh: Hasrian Rudi Setiawan
Tim OIF UMSU
Minangkabau memiliki banyak ulama salah satunya adalah Saadoe‘ddin Djambek yang memiliki keilmuan dalam bidang ilmu falak. Saadoe‘ddin Djambek dikenal juga dengan nama datuk Sampono Radjo, yang dilahirkan di Bukit tinggi pada 29 Rabiul Awal 1329 H bertepatan pada tanggal 24 Maret 1911 M. Saadoe‘ddin Djambek berasal dari keturunan keluarga terhormat, terpelajar dan memiliki keberagamaan yang kuat. Saadoe‘ddin Djambek mendapatkan ilmu falak dari ayahnya, yaitu Muhammad Djambek yang juga seorang ilmuwan falak dan beliau juga mendapatkan keahlian dalam bidang ilmu falak dari kakek nya, yaitu Muhammad Shaleh datuak Maleka, seorang kepala nagari Kurai.
Saadoe‘ddin Djambek menurut sejarah beliau mendapatkan pendidikan pertamanya hingga tamat pada tahun 1924 di Hollands Inlandsche School (HIS). Kemudian Saadoe‘ddin Djambek melanjutkan pendidikannya di sekolah pendidikan guru, Holland Inlandsche Kweekschool (HIK) di Bukittinggi. Setelah menamatkan HIK 1927, Saadoeddin Djambek melanjutkan pendidikan ke Hogere Kweekschool (HKS) dan mendapatkan tahun 1930.
Ketertarikan Saadoe‘ddin Djambek tentang Ilmu Falak sejak beliau berusia muda, yaitu pada usia 18 tahun dan beliau pada usia tersebut beliau telah menjadi salah seorang ahli di bidang tersebut. Beliau banyak membaca buku-buku falak yang ditulis oleh Ahmad Badawi.
Pada tahun 1954-1955, dengan latar belakang pendidikan Ilmu Falak yang telah dipelajari nya Saadoe‘ddin Djambek mencoba memperdalam pengetahuannya di fakultas Ilmu Pasti Alam dan Astronomi ITB. Dengan ilmu yang diperolehnya itu, Saadoe‘ddin Djambek memadukan Ilmu Falak yang masih menggunakan metode klasik dengan ilmu astronomi yang sudah modern dengan menggunakan spherical trigonometry (segitiga bola).
Saadoe‘ddin Djambek dengan mempergunakan teori-teori yang terdapat dalam spherical trigonometri mencoba menyusun teori-teori untuk menghisab arah kiblat, menghisab terjadinya bayang-bayang kiblat, menghisab awal waktu salat dan menghisab awal bulan kamariah. Menurut Mustajib, karena sistem ini dikembangkan oleh Saadoe‘ddin Djambek maka sistem ini juga dikenal dengan sistem hisab Saadoe‘ddin Djambek. Beragam buku yang telah dikaji oleh Saadoe‘ddin Djambek, diantaranya adalah Pati Kiraan karya dari Syekh Thaher Djalalu‘ddin, Alamanak Djamilliah karya syekh Djambek, Hisab Hakiki karya K.H. Ahmad Badawi dan lainnya.
Diantara karya Saadoe‘ddin Djambek dalam bidang ilmu falak, diantaranya adalah: 1) Almanak Djamilijah (1953); 2) Waktu dan Djidwal: pendjelasan populer mengenai perdjalanan bumi, bulan dan matahari (1953); 3) Arah qiblat dan tjara menghitungnja dengan djalan ilmu ukur segi tiga bola (antara 1956 dan 1958); 4) Menghisab Awal Waktu Shalat (1967); 5) Perbandingan Tarich; memuat djadwal-djadwal untuk memindahkan penanggalan tarich Masehi kepada penanggalan tarich Hidjriah dan tarich Djawa, serta sebaliknja (1968); 6) Berbagai Masalah Falaq dan Perkembangannya di Indonesia (1976, disampaikan pada Pekan Orientasi Ulama/Khatib Seluruh Indonesia, 6-12 Desember 1976, Jakarta); 7 ) Pedoman Tehnik Rukyat (1984); 8) Pedoman Waktu Shalat Sepanjang Masa; 9) Sholat dan Puasa di Daerah Kutub; 10) Hisab Awal Bulan.