Seminar dan Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal panel sesi 4 hari kedua dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Guru Besar Ilmu Falak UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr. Susiknan Azhari, M.A dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. Kegiatan dilaksanakan di Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tepatnya di Jl. Kapten Muchtar Basri No. 3, Medan dan Via Zoom Meeting. Pada hari Sabtu (14/10/2023) pukul 08.30 WIB dini hari.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Susiknan menyampaikan Konsep Kalender Hijriah Global Tunggal pasca Muktamar Turkiye 2016 : Kalender Islam Global Pemersatu adalah kalender yang menggunakan sistem lunar dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia, dan awal bulan dimulai jika telah terjadi konjungsi dan visibilitas hilal di belahan dunia manapun.
Beliau juga menjelaskan, apabila visibilitas hilal pertama di muka Bumi terjadi melewati pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) bulan baru tetap dimulai dengan syarat, visibilitas hilal memenuhi ketinggian hilal 5 derajat dan elongasi 8 derajat serta telah terjadi konjungsi sebelum fajar di New Zealand dan visibilitas hilal terjadi di daratan Amerika dan bukan di Lautan.
Narasumber selanjutnya yaitu Prof. Syamsul Anwar mengangkat tema Rukyat, Transfer Imkan Rukyat dan Maqasid Syariah. Lewat zoom meeting, Prof. Syamsul Anwar menjelaskan bahwa peralihan dari rukyat kepada hisab harus dilakukan karena penggunaan rukyat itu :
- tidak memungkinkan pembuatan kalender Islam global, bahkan tidak memungkinkan pembuatan kalender apa pun karena kalender itu memuat jadwal tanggal jauh ke depan.
- Tidak memungkinkan menyatukan jatuhnya hari Arafah secara serentak di seluruh dunia, dan penggunaan rukyat akan menyebabkan kaum Muslimin yang jauh dari kota mulia Mekah tidak dapat pada tahun tertentu melaksanakan ibadah puasa hari Arafah tepat pada waktunya,
- Tidak memungkinkan meramalkan tanggal secara akurat jauh kedepan yang itu sangat penting bagi manusia guna menyusun berbagai rencana jauh ke depan.
.