Hariyadi Putraga
Tim OIF UMSU
Pakaian merupakan sebuah kebutuhan dasar umat manusia, dalam berbagai lingkungan dan berbagai keadaan menghasilkan varian pakaian yang berbeda untuk setiap suku dan peradaban di Bumi. Bagaimana pakaian orang yang berada di luar Bumi, atau tepatnya di Angkasa? Dengan keadaan yang sangat ekstrim di angkasa, maka dibutuhkan pakaian yang menyanggupi kebutuhan ekstrim tersebut.
Astronot mengenakan pakaian luar angkasa agar tetap aman di luar angkasa. Dengan tidak adanya Atmosfer maka segala benda angkasa akan dapat langsung menerpa orang yang berada di angkasa. Dan pakaian tersebut juga memberikan kemampuan orang untuk bernafas di lingkungan ekstrem tersebut. Pakaian antariksa hari ini masih digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Seperti Apa Pakaian Antariksa Awal?
Astronot NASA pertama kali terbang ke luar angkasa selama program Merkurius. Pakaian antariksa pertama NASA dibuat untuk Merkurius. Pakaian Merkurius hanya dipakai di dalam pesawat ruang angkasa.
Perjalanan luar angkasa pertama NASA berlangsung selama program luar angkasa kedua yang bernama Gemini. Setelan yang digunakan untuk Gemini lebih baik daripada setelan Merkurius. Tapi setelan Gemini lebih sederhana dari setelan hari ini. Pakaian ini tidak mengandung dukungan hidup mereka sendiri. Selang menghubungkan Astronot ke pesawat ruang angkasa. Sang Astronot menghirup oksigen dari pesawat luar angkasa melalui selang.
Pakaian Angkasa Awal (Sumber: Internet)
Pakaian luar angkasa untuk program Apollo harus melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh pakaian Merkurius dan Gemini. Mereka harus melindungi Astronot saat mereka berjalan di bulan. Pakaian Apollo memiliki sepatu bot yang dibuat untuk berjalan di atas tanah berbatu. Astronot harus menjauh dari pendarat bulan. Pakaian Apollo memiliki sistem pendukung kehidupan. Para Astronot bisa pergi jauh dari pendarat karena mereka tidak terhubung oleh selang.
Setelah penerbangan Apollo, Astronot mengorbit Bumi di stasiun luar angkasa bernama Skylab. Dalam beberapa hal, pakaian antariksa mereka seperti setelan Apollo. Tapi seperti setelan Gemini, setelan ini terhubung ke Skylab dengan selang.
Pakaian astronaut yang berwarna oranye disebut dengan Advanced Crew Escape Suit, Astronaut mengenakannya saat keberangkatan menuju ke ruang angkasa dan saat kepulangan menuju ke Bumi. Sedangkan pakaian astronaut yang berwarna putih namanya Extravehicular Activities Suit atau Extravehicular Mobility Unit. Astronaut mengenakan pakaian yang berwarna putih saat berada di luar pesawat antariksa atau Stasiun Antariksa di ruang angkasa.Pakaian astronaut yang berwarna oranye ternyata memiliki tujuan khusus saat dikenakan pada keberangkatan dan kepulangan astronaut. Pakaian ini berguna jika saat peluncuran atau saat pendaratan ke Bumi terjadi kerusakan pada pesawat antariksa atau kapsul. Dalam situasi itu, astronaut harus meninggalkannya pesawat antariksa dan kapsul yang mengalami kerusakan, dan pakaiannya membantu astronaut lebih mudah ditemukan oleh tim penyelamat. Warna oranye merupakan warna yang paling mudah dilihat di langit dan laut yang berwarna biru.
Pakaian astronaut yang berwarna putih dikenakan pada saat astronaut harus melakukan pekerjaan di bagian luar pesawat antariksa atau Stasiun Antariksa, saat berada di ruang angkasa, astronaut akan terpapar panas ekstrem dari Matahari. Warna putih berfungsi lebih baik untuk memantulkan cahaya dibandingkan warna lainnya. Sehingga, pakaian berwarna putih bisa mencegah tubuh astronaut kepanasan.
Kemudian yang kedua, teman-teman tahu kan langit di ruang angkasa selalu terlihat berwarna hitam. Pakaian astronaut berwarna putih juga memudahkan untuk melihat astronaut di antara langit yang gelap.