Nova Anggraini
Tim Planetarium OIF UMSU
Dalam perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di era 4.0 dapat memudahkan manusia untuk mengetahui segala peristiwa yang terjadi di muka Bumi. Salah satunya dengan software Google Earth manusia dapat mengetahui seluruh daerah dengan berbagai bentuk bangunan serta garis bujur dan lintang termasuk garis bujur dan lintang kakbah yang merupakan kiblat umat Islam di seluruh penjuru Bumi.
Kewajiban dalam menghadap kiblat (ke arah kakbah /al-masjidil haram) dalam pelaksanaan shalat telah diperintahkan Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah : 144, 149 dan 150. Menghadap kiblat adalah salah satu syarat wajib untuk melakukan ibadah shalat.. Jika bagi mereka yang berada di kakbah dan menghadap ke kakbah maka tidak menjadi persoalan, tapi bagaimana dengan mereka yang tidak dapat melihat kakbah ? Dan apakah cukup jika hanya menghadap satu arah saja yang bisa saja arah tersebut bukanlah arah kakbah (kiblat) ?
Kebanyakan masyarakat berpendapat bahwa arah kiblat berada di arah Barat dan pendapat ini dihasilkan dari banyaknya praktek lapangan yang telah dilakukan. Padahal sebenarnya arah barat bukanlah arah kiblat, hal ini disebabkan akibat ketidak pedulian masyarakat dan kurangnya pemahaman masyarakat akan penentuan arah kiblat baik secara tradisional maupun modern. Kebanyakan umat Islam cenderung menggunakan atau mengikuti arah kiblat yang telah digunakan oleh generasi- generasi sebelumnya tanpa melakukan pengukuran ulang untuk mengecek kembali ke akuratan arah kiblat tersebut.
Maka untuk mengatasi hal seperti itu lembaga-lembaga falak atau yang berkaitan di Indonesia merupakan yang bertanggung jawab untuk dapat membantu masyarakat dalam menentukan arah kiblat. Dan salah satu alat modern yang sudah memenuhi standar nasional untuk mengukur arah kiblat ialah Theodolite.
Gambar 1 : Theodolite OIF UMSU
Adapun cara menentukan arah kiblat menggunakan Theodolite ialah :
- Persiakan Theodolit
- Pasang tripod secara benar, usahakan ketiga kakinya membentuk sudut yang sama yakni posisi tegak lurus.
- Perhatikan waterpassnya dalam segala arah. Hal ini penting, jika tidak tegak lurus tentu akan menghasilkan hasil yang tidak akurat.
- Kemudian set nivo tabung agar datar. Pastikan ia berada di tengah-tengah dan tidak berubah-ubah. Fungsi nivo tabung adalah untuk mengarahkan nivo kotak. Perhatikan nivo (waterpass) dalam segala arah. Bila theodolit tidak tegak lurus maka akan menghasilkan hasil yang salah.
- Jangan lupa pasang dan cek baterai pada sisi samping theodolit.
- Bila theodolit sudah siap, hidupkan theodolit dalam posisi bebas tidak terkunci
Gambar 2 : Bagian- Bagian Theodolite
Berikut adalah bagian dari Theodolite :
- Handle
- Teropong
- Sealed Baterry Compartmet
- Visir
- Sekrup A,B,C.
- Nivo tabung
- Nivo kotak
- LCD pembacaan
- Tombol Pengaturan
- Lensa okuler
- Lensa Objektif
- Base Plate
- Sekrup penggerak halus vertika
- Sekrup pengunci vertikal
- Sekrup penggerak halus horisontal
- Sekrup pengunci horisontal
- Centering optic
- Sekrup Centering optic
- Sekrup pengatur ketajaman
- Pengatur fokus teropong
- Mencari Utara Sejati
- Mengukur Arah Kiblat, namun tentukan terlebih dahulu azimuth kiblat.
Setelah theodolit mengarah ke arah Utara sejati, lepas kunci theodolit, kemudian putar theodolit searah jarum jam hingga angka horizontal angle (HA) menunjukkan angka azimuth kiblat.
Bagi masyarakat agar lebih memperhatikan salah satu syarat sahnya shalat yaitu arah kiblat. Arah Barat bukanlah arah kiblat dan bangunan masjid juga bukan arah kiblat, karena bisa saja bangunan masjid dengan arah kiblat didalamnya berbeda, jadi bangunan masjid tidak bisa dijadikan acuan dalam menentukan arah kiblat.