Abu Yazid Raisal
Tim Peneliti OIF UMSU
Diantara delapan planet utama di tata surya, planet Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari. Jarak rata-rata Merkurius terhadap Matahari adalah 58 juta kilometer atau 0,4 kali jarak Bumi terhadap Matahari. Planet Merkurius mengelilingi Matahari (revolusi Merkurius) sekali putaran membutukan waktu 88 hari di Bumi. Sehingga bisa dikatakan satu tahun di Merkurius sama dengan 88 hari di Bumi. Orbit Merkurius mengelilingi matahari berbentuk elips dengan nilai eksentrisitas sebesar 0,21. Sehingga Merkurius mempunyai jarak terjauh terhadap Matahari dan jarak terdekat terhadap Matahari. Jarak terjauh Merkurius terhadap Matahari adalah 70 juta kilometer dan jarak terdekat Merkurius terhadap Matahari adalah 47 kilometer.
Gambar 1. Planet Merkurius
Selain sebagai planet terdekat dengan Matahari, Merkurius juga merupakan planet yang paling kecil di tata surya. Merkurius memiliki diameter sebesar 4.880 km atau sekitar 1/3 diameter Bumi. Suhu di permukaan Merkurius sangat ekstrem. Saat siang suhu di permukaan Merkurius bisa mencapai 430o Celsius dan saat malam suhunya mencapai -180o Celsius. Selain mengelilingi Matahari, Merkurius juga berputar pada porosnya (rotasi Merkurius). Merkurius membutuhkan waktu 59 hari untuk mengitari porosnya. Jadi, satu hari di Merkurius sama dengan 59 hari di Bumi. Jika diamati dari teleskop, Merkurius akan menampilkan serangkaian fase yang mirip dengan fase Venus dan Bulan, ketika bergerak di orbit bagian dalamnya yang relatif terhadap Bumi dan terjadi berulang dalam satu siklus sinodiknya, yakni sekitar 116 hari. Meskipun dekat dengan Matahari, Merkurius memiliki air es abadi yang berada di kutub-kutubnya, hal ini dikarenakan lokasi es ini tidak pernah menerima cahaya Matahari.
Gambar 2. Air es di kutub Merkurius
Poros Merkurius memiliki kemiringan sebesar 0,03o. Ini artinya Merkurius berputar hampir tegak lurus terhadap orbitnya. Hal ini mengakibatkan tidak ada perubahan musim di Merkurius. Tidak seperti Bumi yang kemiringan porosnya sebesar 23,5o sehingga menyebabkan di Bumi memiliki hingga empat musim yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Meskipun Merkurius merupakan planet terkecil di tata surya, planet ini merupakan planet terpadat kedua setelah Bumi. Merkurius memiliki inti logam yang besar dengan ukuran sekitar 4148 km atau 85% dari diameter planet ini. Inti logam ini terbagi menjadi inti dalam yang padat dan inti luar yang cair.
Permukaan Merkurius memiliki kemiripan dengan permukaan Bulan. Permukaan Merkurius memiliki banyak kawah yang diakibatkan tabrakan dengan meteoroid dan komet ketika planet ini masih muda, sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Tidak seperti kawah Bulan yang dinamai berdasarkan tokoh ternama dalam sejarah ilmu pengetahuan, kawah di Merkurius dinamai berdasarkan artis, musisi, atau penulis terkenal yang telah meninggal. Atmosfer di Merkurius merupakan yang paling tipis diantara planet lainnya. Gravitasi yang lemah membuat atmosfer Merkurius dengan mudah tersapu angin Matahari yang sangat kencang.
Para astronom pernah mengirimkan beberapa wahana antariksa ke planet yang terdekat dengan Matahari ini. Dua wahana antariksa yang pernah mengunjungi Merkurius adalah Mariner 10, yang terbang melewati planet ini pada tahun 1974 dan 1975, dan MESSENGER yang diluncurkan pada tahun 2004. Misi ketiga ke Merkurius adalah BepiColombo yang diluncurkan tahun 2018 dan baru akan tiba di Merkurius tahun 2025.
Merkurius dapat dilihat langsung dari Bumi tanpa menggunakan bantuan teleskop. Biasanya planet ini dapat dilihat ketika fajar sebelum Matahari terbit atau beberapa saat setelah Matahari terbenam. Terkadang Merkurius juga terlihat melintas di depan Matahari. Hal ini dikenal dengan transit Merkurius. Karena ukuran planet ini yang kecil dan jaraknya yang jauh dari Bumi sehingga pada saat terjadi transit Merkurius tidak ada perubahan terhadap kecerahan Matahari.
Gambar 3. Transit Merkurius