Hariyadi Putraga
Tim OIF UMSU
Pada pagi hari 23 Februari 2025, teleskop luar angkasa Hubble Space Telescope (HST) akan melintas di depan Matahari dalam peristiwa transit singkat yang dapat diamati dari Kota Medan dan sekitarnya. Transit ini diperkirakan terjadi pada pukul 07:51:54.69 WIB, dengan durasi sangat singkat, hanya 3,04 detik. Saat melintas, Hubble akan berada pada jarak 1.286,20 km dari pengamat di Medan, dengan ukuran sudut yang sangat kecil, hanya 2,31 detik busur (arcsecond). Dibandingkan dengan ukuran Matahari yang terlihat dari Bumi, yang memiliki diameter sudut 32,3 menit busur (arcminute), Hubble tampak sekitar 838,9 kali lebih kecil, sehingga membutuhkan alat optik yang cukup baik untuk mengamatinya.

Transit ini akan terjadi dengan azimuth 101,4° dan ketinggian 17,3° di atas cakrawala, yang berarti Matahari akan berada di arah timur-tenggara pada ketinggian cukup rendah. Jalur visibilitas transit ini memiliki lebar sekitar 14,82 km, sehingga hanya daerah tertentu yang dapat menyaksikan peristiwa ini secara optimal. Pengamat di dalam jalur ini akan melihat Hubble melintas hampir tepat di tengah Matahari dengan jarak garis tengah sekitar 0,72 km dari titik pusat transit.
Kecepatan sudut Hubble selama transit ini mencapai 10,6 derajat per detik, yang berarti teleskop ini akan bergerak sangat cepat melintasi cakram Matahari. Dari segi kecepatan linier, Hubble melaju dengan kecepatan 3,96 km per detik dalam arah melintang dan 6,04 km per detik dalam arah radial, dengan kecepatan total mencapai 7,22 km per detik. Pergerakan ini relatif terhadap zenit memiliki sudut -171,3°, menunjukkan bahwa satelit bergerak hampir dari utara ke selatan.

Karena peristiwa ini sangat cepat, pengamatan yang akurat membutuhkan persiapan yang matang, termasuk penggunaan teleskop dengan filter Matahari, pencatatan waktu yang tepat, serta lokasi pengamatan yang berada dalam jalur transit untuk melihat Hubble melintas langsung di depan piringan Matahari. Peristiwa seperti ini jarang terjadi dan menjadi kesempatan menarik bagi para astronom amatir maupun profesional untuk mempelajari pergerakan satelit dan melakukan observasi unik terhadap objek buatan yang berada di orbit Bumi. 🚀🔭