Dua orang dosen UMSU atas nama Arwin Juli Rakhmadi dan Hasrian Rudi Setiawan telah memberi pelatihan (teori dan praktek) Mizwala, yaitu instrument astronomi klasik guna menentukan arah kiblat. Hal ini dilaksanakan di Ranting Muhammadiyah Perumahan Cendana Asri Medan pada tanggal 08 Maret 2020. Kegiatan ini merupakan PKPM UMSU.
Mizwala merupakan sebuah instrumen falak yang berfungsi untuk menentukan arah kiblat. instrumen ini menggunakan bayangan Matahari sebagai acuan dalam menentukan arah kiblat. Sehingga akurasi dalam menentukan arah kiblat cukup tinggi. Dengan menggunakan instrumen ini, menentukan arah kiblat menjadi lebih mudah, praktis, dan akurat. Mizwala merupakan salah satu perangkat ilmu falak yang memiliki banyak kegunaan dalam bidang ilmu falak, terutama dalam bidang penentuan arah kiblat. Namun, karakteristik mizwala yang mempunyai sebuah tongkat istiwa’ ditengah atau biasa disebut gnomon menimbulkan sebuah bayangan yang dapat mengetahui waktu atau jam dalam kehidupan sehari-hari.
Di awal pelatihan tim dosen UMSU terlebih dulu mengadakan pengarahan berupa pengajian dengan tema arah kiblat. Disini dijelaskan aspek-aspek syariat dan sains dalam penentuan arah kiblat. Dalam kegiatan ini, tim dosen UMSU berkolaborasi dengan OIF UMSU, dimana lembaga ini telah memiliki alat-alat klasik dan modern dalam menentukan arah kiblat.
Selanjutnya, secara spesifik tim dosen UMSU menjelaskan tentang instrument Mizwala yang merupakan focus utama pelatihan. Disini dijelaskan mengenai sejarah Mizwala di dunia Islam dan penggunaannya di zaman silam. Selanjutnya dijelaskan bagian-bagian Mizwala, yang mana antara satu dengan yang lainnya saling terkait dan membutuhkan pemahaman tentang matetmatika dan astronomi.
Secara umum, bagian-bagian Mizwala adalah sebagai berikut:
- Bidang level, yaitu bagian paling dasar yang berfungsi sebagai alas dari semua komponen. Bidang level ini juga berfungsi sebagai pengatur kedataran dengan 3 kaki yang terdapat pada bidang level ini, selain itu juga terdapat kompas kecil sebagai paduan arah.
- Bidang dial, yaitu bidang yang digunakan untuk membentuk bayangan yang digunakan sebagai acuan pengukuran. Bidang dial ini dilengkapi juga dengan lingkaran-lingkaran kosentris sebagaimana tongkat istiwa’ pada umumnya.
- Gnomon, yaitu tongkat pembentuk bayangan yang merupakan komponen utama dalam sundial. Pada Mizwala ini terdapat satu gnomon yang terletak pada pusat bidang dial.
Selanjutnya adalah, dijelaskan tata cara dan aplikasi penggunaan mizwala tersebut kepada jamaah. Seperti diketahui, Mizwala adalah instrument astronomi klasik yang memiliki akurasi tinggi, sebab alat ini bekerja berdasarkan sinaran Matahari, artinya ia tidak terkait dengan alat-alat tertentu yang bersifat optic dan mekanik. Oleh karena bersifat alami ini pula, alat dapat betahan sampai hari ini.
Dalam praktiknya, dua orang dosen UMSU beserta tim OIF UMSU juga melakukan praktek langsung yaitu pengukuran dan pengakurasian arah kiblat Ranting Muhammadiyah Perumahan Cendana Asri Medan, dimana berdasarkan praktek lapangan Mizwala tersebut didapati bahwa arah kiblat Masjid Ranting Muhammadiyah Perumahan Cendana Asri Medan telah sesuai dan mengarah persis ke arah kiblat (Ka’bah).
Berikut ini poto-poto dokumentasi kegiatan :