Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) melaksanakan pengamatan gerhana bulan parsial, diskusi sekaligus shalat gerhana pada Ahad, (29/10/23).
Dalam kegiatan ini turut berhadir, kepala OIF UMSU yaitu Bapak Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-butar MA, dihadiri juga oleh Bapak Muhammad Hidayat, selaku dosen program studi Ilmu Falak UMSU sekaligus yang membawa diskusi internal terkait gerhana bulan, serta beberapa tokoh Ilmu Falak , tim OIF UMSU, dan mahasiswa Program studi Ilmu Falak UMSU.
Kegiatan utama tentunya dengan melakukan pengamatan gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian, selanjutnya diikuti dengan shalat dan khutbah. Dalam pelaksanaan Shalat berjamaah yang diimami oleh Bapak Marataon Ritonga dan ceramah yang dibawakan oleh Bapak Roynanda Sinaga.
Dalam ceramah atau khutbah nya, Bapak Roynanda selaku khotib menyampaikan bahwa bulan merupakan makhluk Allah “Bulan merupakan makhluk Allah yang memiliki sanubari khusus di dalam manusia, tanpa rembulan, bumi hanyalah planet yg tidak layak kita katakan rumah,” sampainya.
Selain itu, Bapak Muhammad Hidayat selaku narasumber diskusi, menyampaikan topik-topik diskusi seperti, peta gerhana bulan, beberapa persitiwa gerhana saat zaman nabi dan analisis ilmuwan muslim saat gerhana.
Dalam Diskusi nya ia menyebutkan bahwa gerhana bulan parsial ini terjadi di seluruh wilayah dan di Indonesia, tepatnya kota medan hanya kebagian sedikit. Selain itu ia menyampaikan analisis ilmuwan muslim terkait dengan gerhana. “Jadi, kalau kita lihat dari periode gerhana ini, pengamatan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman babilonia, yunani, china bahkan 2500 SM, kemudian astronomi islam menjadi pusat penelitian ilmiah dunia barat pada abad pertengahan dan berdiri di atas tradisi ilmiah paling maju pada masa nya,” jelasnya.
Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk tim internal OIF UMSU, bersama mahasiswa jurusan Ilmu Falak UMSU dan sayang sekali tidak dibuka untuk publik, namun OIF UMSU memberikan akses live streaming youtube pengamatan gerhana bulan, agar publik bisa melihat fenomena alam ini.
OIF UMSU
“Memotret Semesta Demi Iman dan Peradaban”