Kepala OIF UMSU, Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, MA memaparkan “Naskah-Naskah Ilmu Falak di Alam Melayu (Karakteristik & Urgensi Kajian Filologi)” dalam Diskusi Manuskrip Melayu Siri 4 yang diselenggarakan oleh Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA), Universiti Kebangsaan Malaysia, Via Zoom Meeting, Selasa (31/10/2023)/16 Rabiul Akhir 1445 H.
Dr. Arwin memaparkan tentang karakteristik naskah-naskah Ilmu Falak dan urgensinya dalam mentahqiq atau mengkaji ulang naskah-naskah tersebut agar tidak hanyut ditelan zaman. Sebagai pembuka materi, Dr. Arwin menyampaikan bahwa seorang mu’allif, dalam menulis naskah tidaklah dalam ruang yang hampa tetapi ada alasan atau latar belakang penulisan tersebut berdasarkan fenomena yang berkembang saat itu, seperti Naskah “an-Natijah al-Mardhiyyah di Tahqiq as-Sanah asy-syamsiyyah wa al-Qomariyah Karya Ahmad Khatib Minangkabau, menjelaskan tentang penentuan bulan, Naskah “Mas’alah al-Qiblah fi al-Batawy” karya Syaikh Muhammad Arsyad Banjar (w. 1227/1812) menjelaskan persoalan arah kiblat di Betawi, dll.
Dalam persentasinya, Dr. Arwin juga memaparkan naskah-naskah Falak yang menjabarkan pentingnya Ilmu Falak untuk kepentingan masalah kehidupan manusia, seperti persoalan arah kiblat, hisab-rukyat/awal bulan, gerhana dan masalah-masalah lainnya. Lebih lanjut, paparannya menggambarkan karakteristik naskah falak, diantaranya :
- Naskah berbentuk tabel (Zij)
- Naskah Instrumen
- Naskah Syair
- Naskah Komentar (Syarh)
- Naskah Astrologi
Adapun tahap mentahqiq naskah, terlebih dahulu mencari, memilih dan memeriksa naskah, memverifikasi dan memvalidasi naskah, menulis ulang naskah, menertibkan teks, komparasi naskah dan memberi catatan (Ta’liq).
Terakhir, Dr. Arwin menyimpulkan bahwa apa yang dikaji ulama falak itu adalah untuk kepentingan kehidupan manusia terutama keperluan ibadah, sehingga kita perlu meneruskan dan mengkaji khazanah Ilmu Falak Nusantara tersebut, tutupnya.