Oleh: Hariyadi Putraga
Tim OIF UMSU
Wahana antariksa Juno milik Nasa baru saja melakukan flyby – penerbangan melintas – terdekat dari bulan Jupiter, Europa, setelah lebih dari dua dekade. Juno melintasi dalam jarakk 352 kilometer dari dunia es ini pada tanggal 29 September lalu. Pesawat JunoCam memperbesar wilayah retakan di dekat khatulistiwa Eurpoa bernama Annwn Regio yang menampilkan lembah dan dataran tinggi yang terang dan gelap merambahi permukaan seperti bekas luka. Bagian terminator (batas siang dan malam) memperlihatkan lubang aneh yang diperkirakan merupakan kawah hasil tumbukan yang rusak. Permukaan Es yang dihantam benda angkasa lainnya ke satelit Jovian ini.
Europa diperkirakan mengandung air dalam bentuk cair (liquid) yang terkunci di bawah permukaan es degan ketebalan tinggi sehingga memungkinkan adanya potensi kehidupan pada mikroorganisme dalam lingkungan ekstrim. Dalam penerbangan singkat Juno di Europa yang hanya berdurasi dua jam, pengamatan akan digunakan untuk mendukung misi masa depan terhadapnya dan ke satelit Jovian lainnya termasuk misi Europa Clipper NASA yang akan ditempatkan di sekitar Europa untuk terbang melintas beruang kali dan menyelidiki apakah dunia ini benar-benar memiliki lautan yang mampu menopang kehidupan. Juno ditargetkan memenuhi data terhadap Europa agar penelitian oleh Clipper bisa lebih jauh dilaksanakan.
Data pengamatan itu mencakup beberapa gambar Europa beresolusi tertinggi yang diambil hingga saat ini, serta informasi tentang struktur kulit Europa, interior, komposisi permukaan, dan ionosfer. Juno juga mengumpulkan data tentang bagaimana bulan berinteraksi dengan magnetosfer Jupiter yang kuat. Flyby juga membuat Juno mengorbit lebih pendek di sekitar Jupiter dan memakan waktu 43 hingga 38 hari. Dan bagi mereka yang ingin melihat lebih banyak lagi bulan-bulan Galilea, Juno akan mengunjungi Io — benda paling vulkanik di sistem tata surya — pada tahun 2024.