Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) Menggelar Seminar Internasional dengan mengangkat tema Kalender Islam Global Kegiatan ini dilakukan secara virtual yang dilaksanakan pada Senin (19/9).
.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UMSU yang disampaikan oleh Prof. Dr. Nawir Yuslem (Anggota BPH UMSU). Acara ini diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan dan dari berbagai negara.
.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini yaitu Doç. Dr. Abdullah Acar (Necmettin Erbakan University Faculty of Theology, Department of Fiqh Konya, Turkey) Dan Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, M.A (Lecture at UMSU and Head of OIF UMSU, Indonesia)
.
Doç. Dr. Abdullah Acar dalam materinya menyampaikan bahwa nabi SAW sebelum salat memperintahkan kita untuk merapatkan atau menyatukan shaf-shaf kita dalam salat. Berarti sama halnya nabi SAW untuk menyatukan kita dalam perbuatan lainnya. Maka Imam-imam mengatakan luruskan shaf kalian, jika tidak lurus atau berbeda maka akan berbeda-beda hati kalian. Oleh karena itu salah satu poin yang dapat dijadikan umat Islam bersatu yaitu kita berusaha untuk menjadikan semua amal ibadah yang Allah perintahkan kepada kita baik itu puasa, hari raya dan sebagainya harus sama atau bersatu juga sebagaimana Nabi memerintahkan satu shaf dalam shalat, maka kita harus bersatu untuk ibadah-ibadah lainnya.
.
Adapun Dr Arwin dalam pemaparannya menguraikan tentang proyek kalender Islam global yg digaungkan Muhammadiyah. Menurutnya Muhammadiyah telah sejak lama mengkaji masalah ini , berbagai kajian telah dilakukan untuk hal ini. Namun poin pentingnya adalah bahwa Muhammadiyah telah bersiap meninggalkan konsep hisab hakiki wujudul hilal yg bersifat lokal menuju konsep kalender Islam yang bersifat global atau internasional.
.
Doç. Dr. Abdullah Acar dalam penutupannya menyampaikan beberapa rekomendasi diantaranya rukyat itu bersifat Zhanny tidak pasti atau Qath’y, sedangkan Hisab bersifat Qath’y, kemudian harus ada kesatuan umat Islam untuk bersatu dan harus adanya kesatuan ulama untuk sepakat menggunakan hisab ini dan selanjutnya harus adanya persamaan persepsi terhadap kesatuan mathlak di seluruh dunia.
.
Dan terakhir beliau menyampaikan bahwa sebenarnya keinginan untuk bersatu itu ada di kalangan umat Islam semua, karena banyak ungkapan yang menyebutkan bahwa umat Islam itu sepakat untuk tidak sepakat.
Saya sangat setuju dengan Kalender Islam Global (Global Islamic Calendar) agar setiap perayaan Umat Muslim seperti contohnya: Tahun Baru Hijriyah, Awal Puasa Fardlu Ramadhan, Idul Fitri, Hari Arafah, dan Idul Adha selalu dirayakan secara bersama-sama tanpa perbedaan seharipun.