Oleh : Hariyadi Putraga
Tim OIF UMSU
Hujan meteor adalah salah satu fenomena alam dan fenomena astronomi yang selalu dapat diamati pada tanggal dan waktu yang sama di setiap tahunnya. Hujan meteor juga sebenarnya ada di setiap bulan, namun intensitasnya lebih banyak dalam intentisas rendah yang menyulitkan pemburunya untuk melihat dan mendapati melintasnya meteor tersebut.
Di bulan Agustus nanti akan mulai Hujan meteor yang memiliki intensitas cukup tinggi, Perseids merupakan salah satu hujan Meteor yang diamati pada bulan Agustus setiap tahunnya. Hujan meteor ini aktif dari tanggal 17 Juli – 24 Agustus. Dengan puncak yang akan jatuh pada tanggal 12-13 Agustus. Seperti namanya, Hujan meteor ini akan terlihat bermunculan dari rasi bintang Perseus. Pada masa puncaknya, hujan meteor ini dapat menghasilkan hingga 100 – 150 meteor dalam satu jam sehingga menjadi salah satu hujan meteor terbaik untuk diamati. Tentu saja pengamat harus berada di lokasi yang jauh dari perkotaan dan jauh dari polusi cahaya agar dapat melihat lebih banyak meteor yang melintas.
Hujan meteor terjadi saat Bumi memasuki lintasan puing-puing yang tertinggal dari lintasan komet dan asteroid. Meteor tersebut terlihat setiap kali sisa taburan tersebut menabrak atmosfer Bumi, dan mengakibatkan terbakar pada ketinggian sekitar 70 hingga 100 km dari permukaan Bumi. Butiran material tersebut terbakar atmosfer sepanjang lintasannya sehingga terlihat bercahaya di langit malam hingga material tersebut habis sehingga tidak bercahaya lagi. Jadi semakin besar material yang terbakar, semakin besar dan panjang dan terang lintasan meteor yang terlihat pula.
Perseids sendiri berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle yang tercatat melintasi Bumi pada tahun 1992, dan akan kembali melintasi Bumi pada tahun 2126. Material yang tertinggal tersebut dikenal dengan debris atau meteoroid. Pada tanggal 12-13 Agustus Bumi melintasi daerah paling padat dan paling berdebu dari lintasan tersebut sehingga pada tanggal itu menjadi puncak hujan meteor Perseids.
Untuk kota Medan dan sekitarnya, hujan meteor Perseid dapat diamati setelah pukul 23.44 setiap malam hingga menjelang fajar dari arah Timur Laut lalu sekitaran Utara langit dan terbenam di arah Barat Laut. Perseids akan berada pada ketinggian maksimal di sekitar pukul 05.00 pagi dengan altitude 36o di atas horizon sebelah utara dan diperkirakan akan terlihat 89 meteor per jam pada saat puncak.
Namun pada tanggal terebut, Bulan juga sedang berada dalam fase Purnama, yang artinya Bulan dapat terlihat di sepanjang malam dan menurunkan keterlihatan hujan meteor secara signifikan akibat cahayanya yang dominan. Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan dan persiapan yang baik dalam pengamatan hujan meteor tersebut.
Selain hujan Meteor Perseids, di sepanjang malam anda juga akan dapat mendokumentasikan Piringan Bima Sakti dan beberapa Konstelasi yang memiliki Nebula terang di dalamnya. Jadi, persiapkan peralatan anda dan berdoa agar langit terang.