Muhammad Dimas Firdaus
Tim OIF UMSU
Pada tanggal 12 Mei 2022 kemarin melalui kanal Youtube European Space Agency, dan National Science Foundation, Kolaborasi Event Horizon Telescope merilis citra pertama dari inti Galaksi Bima Sakti (Milky Way), Lubang Hitam SgrA*. Citra tersebut dihasilkan dari pengamatan teleskop radio di beberapa negara yang bekerjasama dalam kolaborasi Event Horizon Telescope. Kolaborasi internasional ini adalah tim yang pertama kali meluncurkan citra Lubang Hitam M87 pada tahun 2019 yang lalu. Dengan cara yang sama, pada tahun 2022 ini dapat dirilis citra dari Lubang Hitam penghuni inti dari galaksi kita sendiri.
Lubang hitam SgrA* lebih sulit untuk dicitrakan dibandingkan dengan lubang hitam M87, walaupun jaraknya lebih dekat dibandingkan M87, lubang hitam M87 memiliki jarak 55 juta tahun cahaya, sedangkan Lubang Hitam SgrA* “hanya” berjarak 27.000 tahun cahaya. Hal ini dikarenakan perputaran gas yang beredar di sekitar lubang hitam SgrA* jauh lebih cepat dibandingkan dengan M87. Chi-kwan Chan, saintis yang tergabung dalam EHT menganalogikan kondisi ini seperti berusaha mengambil gambar yang jelas dari seekor anjing yang berlari berputar mengejar ekornya.
Teleskop yang berjasa dalam pencitraan ini adalah gabungan teleskop radio yang tergabung dalam Very Long Baseline Interferometry yang menjadikan teleskop virtual sebesar Bumi. Adapun beberapa teleskop yang termasuk dalam proyek ini addalah Atacama Large Milimeter/Submilimeter Array (ALMA), Atacama Pathfinder Experiment (APEX), IRAM 30-meter Telescope, James Clerk Maxwell Telescope (JCMT), Large Milimeter Telescope Alfonso Serrano (LMT), Submilimeter Array (SMA), Arizona Submilimeter Telescope (SMT), South Pole Telescop (SPT), Greenlang Telescope (GLT), Northern Extended Milimeter Array (NOEMA), dan Arizona 12-meter Telescope Kitt Peak.