Ajraini Nazli
Tim Peneliti OIF UMSU
Cerita eksplorasi manusia telah melampaui dari apa yang pernah kita pikirkan sebelumnya. Kita telah menjelajah ke berbagai penjuru hingga menuju luar Bumi kita. Beberapa hal telah kita ketahui tentang planet-planet lain di sistem Tata Surya. Salah satunya planet Mars. Penelitian kontinu dilakukan di Mars dengan berbagai tujuan. Pencarian air adalah salah satu yang utama.
Air merupakan sumber vital kehidupan. Meneliti keberadaan air di Mars dapat membawa kita pada pemahaman apakah ada kehidupan di Mars. Terlebih lagi jika kita bicara masa depan, bagaimana kemungkinan Mars bisa menjadi planet huni.
Melalui deteksi instrumen wahana pengorbit, air di planet Mars berhasil ditemukan namun sebagian besarnya membeku menjadi wujud es dan terletak di bagian kutub. Sebagian kecil lainnya sebagai uap air di atmosfer Mars. Tak hanya di kutub, es di Mars juga berada di bagian bawah permukaan Mars. Penelitian sepakat bahwa air di Mars saat ini tidak bisa berwujud cair karena atmosfer Mars saat ini tipis dan memiliki tekanan yang rendah. Tekanannya hanya 1/100 tekanan atmosfer Bumi. Konsekuensinya, air dalam bentuk cair tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Secara cepat air akan membeku atau menguap.
Gambar: Es di kutub Mars
Credit: SA/DLR/FU Berlin; NASA MGS MOLA Science Team
Namun, menariknya planet Mars lebih basah dan hangat di masa lalu karena atmosfernya lebih tebal sehingga memungkinkan air berwujud cair di Mars. Wahana Mariner 9, Viking 1 dan 2, Mars Global Surveyor, serta Mars Reconnaissance Orbiter menjadi bukti dari pernyataan ini. Wahana-wahana tersebut menunjukkan citra saluran dimana air pernah mengalir di sepanjang permukaan Mars. Contohnya seperti aliran kuno pada daerah Ares Vallis.
Gambar: Aliran air pada Ares Vallis
Credit: ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum)
Bukti yang sama terdapat di daerah kawah Hale. Garis-garis gelap di sekitar lereng mengisyaratkan bahwa dahulu air mengalir secara teratur di tempat tersebut. Garis-garis gelap ini dikenal sebagai recurring slope lineae (RSL) yang juga banyak terdapat di bagian selatan seperti di Valles Marineris. RSL diprediksi merupakan hasil aliran air asin.
Aliran air di Mars mengalir ke bagian utara yang merupakan daerah rendah sebagaimana karakter dari air yang mengalir ke tempat lebih rendah. Jika ditarik mundur ke belakang, dahulu, dataran rendah utara menjadi tempat lautan purba. Lautan yang mampu menutupi sepertiga permukaan planet Mars dengan kedalaman mencapai 1,6 km.
Dari berbagai hasil temuan, saintis kemudian berkesimpulan bahwa air dalam wujud cair pernah ada di permukaan Mars sekitar 2-2,5 milyar tahun lalu.