Apa itu Tiang Keliling Bumi?
Tiang Keliling Bumi adalah alat yang digunakan untuk mengukur keliling Bumi dengan memanfaatkan sinar Matahari. Tiang keliling Bumi terdiri dari sebuah tiang yang berdiri tegak ketitik zenit serta bidang derajat .Awal dari pengukuran keliling Bumi ini dilakukan oleh Eratosthenes. Ia mengetahui bahwa pada suatu hari di kota Siena (sekarang kota Aswan), persis pada saat tengah hari, benda-benda tidak memiliki bayangan. Kemudian dia memanfaatkan fenomena tersebut untuk mengukur keliling Bumi. Pengukuran keliling Bumi oleh Eratosthenes didasarkan pada perbedaan panjang bayangan yang terjadi pada dua tempat di waktu yang sama serta memanfaatkan pengetahuan tentang trigonometri. Pengukuran yang dilakukan Tim OIF juga dilakukan dengan ukuran panjang bayangan di kota Medan dan Palu.
Pada hari Kamis, 05 Sya’ban 1442 H/ 18 Maret 2021Tim OIF UMSU melakukan eksperimen yang pernah dilakukan oleh Eratosthenes dengan memanfaatkan fenomena hari tanpa bayangan di kota Palu yang terjadi pada pukul 12.08 WITA atau 11.08 WIB. Dari hasil eksperimen tersebut diperoleh nilai keliling Bumi yang di dapat oleh Tim yaitu sebesar 38.668 kilometer. Nilai ini tidak berbeda jauh dengan keliling Bumi berdasarkan perhitungan modern dengan selisih sebesar 3,5%.
Berikut adalah dokumentasi saat Tim OIF menguji keliling Bumi menggunakan Tiang keliling Bumi produksi OIF UMSU.