Dari Barus, tim OIF menuju Singkil. Setelah beberapa hari di Barus dan berinteraksi dengan langitnya yang indah dan eksotik, tim OIF bergerak menuju Aceh Singkil. Adapun target khusus yang hendak dicari dan diburu oleh tim OIF UMSU di kawasan Aceh Singkil ini adalah pengambilan data fajar sadik guna akurasi dan verifikasi waktu Subuh yang sedang diperbincangkan saat ini.
Adapun lokasi pengambilan data fajar sadik yang dipilih adalah kawasan Pondok Pesantren Daarur Rasyid Silatong, Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh 24791. Secara umum langit di kawasan Aceh Singkil terbilang cukup bagus, hanya saja tim OIF belum dapat menyimpulkan kedalaman Matahari di bawah ufuk timur sebagai pertanda Subuh, hal ini oleh karena pengambilan data yang dilakukan masih sangat minim. Karena itu, agenda pengambilan data ini direncanakan akan dilanjutkan dan akan bekerjasama dengan Pondok Pesantren Daarur Rasyid. Dalam ekspedisi fajar sadik ini, tim OIF juga di dampingi oleh beberapa guru dan santri dari Pondok Pesantren Daarur Rasyid Silatong. Selain itu, Tim OIF juga secara khusus dijamu oleh pihak Pesantren, khususnya Al-Mukarram Muhammad Rasyid Bancin, S.Sos selaku pimpinan Pesantren. Di pagi hari menjelang beranjak ke Medan, Tim OIF secara khusus dijamu oleh Al-Mukarram Muhammad Rasyid Bancin, S.Sos dan asatidz Pondok Pesantren dengan kopi khas Singkil, goregan, dan sarapan. Selain itu kedua belah pihak juga bercerita dan diskusi ringan lagi santai terkait pondok, observatorium, pengembangan ilmu falak, kerjasama, dan hal-hal lainnya.
Secara geografis, Singkil terletak di wilayah pesisir Nanggroe Aceh Darussalam. Selain Pesisir, Singkil juga berupa kawasan perbukitan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Singkil adalah dataran. Seperti diketahui, Barus dan Singkil merupakan kawasan yang memiliki nilai historis dan religius di Nusantara Indonesia. Dari dua kawasan ini banyak melahirkan tokoh-tokoh ulama terkenal di Nusantara dan bahkan dunia.