Hasrian Rudi Setiawan
TIM OIF UMSU
Asteroid sering disebut dengan planetoid atau planet kerdil. Asteroid merupakan salah satu benda luar angkasa berupa batu atau logam yang berukuran cukup besar. Asteroid memiliki ukuran yang beragam, dengan rata-rata diameternya adalah 1 km. Asteroid pertama dan terbesar yang ditemukan adalah Ceres, yang berdiameter 932 km dan berada di sabuk asteroid, yaitu suatu kawasan orbit dari asteroid-asteroid yang terletak antara Mars dan Jupiter. Selain di kawasan sabuk asteroid, terdapat asteroid dan benda-benda angkasa yang beredar di sabuk kuiper, yaitu suatu kawasan di luar orbit Neptunus.
Dengan menggunakan aplikasi stellarium, maka Asteroid akan dapat dengan mudah untuk diamati dari lokasi manapun dan dalam waktu kapan saja. Adapun cara untuk melakukan pengamatan Asteroid pada aplikasi stellarium adalah:
- Buka aplikasi stellarium. Aplikasi stellarium dapat dibuka dengan melakukan double klik pada desktop icon Stellarium atau klik start→All apps→ Stellarium.
- Buka jendela waktu dengan mengklik icon Date/time windowdi sisi kiri atau dengan menekan tombol ”F5”. Setelah itu atur waktu pengamatan yaitu tanggal 29 Oktober 2018, pada pukul 51 WIB, pada kotak dialog Date and Time.
- Kemudian buka jendela pencarian dengan mengklik icon Search windowdi sisi kiri atau menekan tombol ”F3”. Ketikkan kata kunci Vesta lalu tekan tombol ”Enter”, maka akan dapat dilihat Asteroid Vesta tersebut pada aplikasi stellarium. Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.14.
- Gunakan tombol /(slash) untuk memperbesar objek. dari keterangan pada indikator jarak (Distance) kita bisa memperkirakan bahwa Vesta merupakan salah satu asteroid yang menghuni zona sabuk asteroid.
Gambar 5.14: Asteroid Vesta
Meteoroid merupakan salah satu benda angkasa. Meteoroid terbentuk dari batuan dan logam angkasa yang memiliki ukuran berdiameter tidak lebih dari 10 M. Meteoroid tersebut terbentuk pada dasarnya dari serpihan akibat hasil tubrukan antara asteroid atau komet dengan satelit alami dari planet ataupun juga dengan planet.
Meteoroid ketika memasuki atmosfer bumi maka akan mengeluarkan cahaya akibat terjadinya gesekan dengan atmosfer. Pada masyarakat hal tersebut sering dikenal dengan istilah bintang jatuh atau meteor. Karena ukurannya yang relatif kecil, maka sebagian besar meteor akan habis sebelum berhasil menghantam permukaan bumi.
Pada aplikasi stellarium hujan meteor dapat diamati dengan menggunakan bantuan fitur Shooting Stars. Adapun cara untuk melakukanya adalah:
- Buka aplikasi stellarium. Aplikasi stellarium dapat dibuka dengan melakukan double klik pada desktop icon Stellarium atau klik start→All apps→ Stellarium.
- Buka jendela Viewdengan mengklik icon Sky and viewing options windowatau tekan tombol “F4”. Pada tabulasi Sky lihatlah bagian Shooting Stars yang berada paling bawah.
- Kemudian atur rerata turunnya meteor dengan mengklik (memilih) salah satu pada pilihan yang ada.
- Gunakan jendela waktu (tekan ”F5”) untuk mengatur waktu pengamatan. Karena biasanya Meteor biasanya mulai nampak terlihat mulai tengah malam (di atas pukul 23:00).