Oleh : Abu Yazid Raisal
Tim Peneliti OIF UMSU
Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lainnya. Bumi merupakan satelit karena mengorbit Matahari. Bulan merupakan satelit karena mengorbit Bumi. Bumi dan Bulan termasuk dalam satelit alami. Selain satelit alami, ada juga satelit buatan manusia. Satelit buatan adalah suatu benda buatan manusia yang beredar di ruang antariksa dan mengelilingi bumi, berfungsi sebagai stasiun radio yang menerima dan memancarkan atau memancarkan kembali dan atau menerima, memproses dan memancarkan kembali sinyal komunikasi radio. Satelit buatan digunakan untuk membantu ahli meteorologi meramalkan cuaca dan melacak badai. Beberapa mengambil gambar dari planet lain, matahari, lubang hitam, materi gelap atau galaksi yang jauh. Gambar-gambar ini membantu para ilmuwan lebih memahami tata surya dan alam semesta.
Satelit merupakan salah satu teknologi paling memukau yang pernah diciptakan oleh manusia. Manusia telah meluncurkan satelit sejak tahun 1957, pada saat itu dipelopori oleh Uni Soviet dengan meluncurkan Sputnik. Semenjak saat itu pemanfaatan satelit berkembang dengan pesat. Fungsi satelit selain memudahkan kita dalam urusan berkomunikasi, sebagai alat navigasi dan pertahanan, satelit juga memungkinkan digunakan untuk penjelajahan jarak jauh dalam tata surya kita. Satelit sudah menjadi inti dari kehidupan kita,
Satelit ada yang berawak dan ada yang tidak berawak. Satelit yang berawak antara lain Space Shuttle (Atlantis, Columbia, Discovery, dan Endeavour) yang dimiliki Amerika Serikat, sedangkan satelit yang tidak berawak antara lain adalah satelit komunikasi, observasi bumi, cuaca, navigasi, dan satelit-satelit untuk tujuan militer. Satelit-satelit tersebut beredar pada orbit yang sudah ditentukan. namun demikian sebagian besar orang masih beranggapan bahwa satelit tersebut beredar hanya dari timur ke barat, mengitari bumi di atas ekuator. Anggapan itu tidak benar, karena banyak juga satelit yang melakukan kegiatannya di orbit-orbit ekuatorial rendah, polar, yang beredar dari utara ke selatan melintasi bumi.
(Gambar Space Shuttle)
Satelit sangat penting bagi suatu negara. Contohnya bagi Indonesia, satelit dapat berfungsi untuk menyatukan wilayah Indoensia yang relatif besar, terdiri dari ribuan pulau dan lautan yang luas. Selain itu, satelit juga berfungsi untuk mempersatukan keadaan sosial dan budaya masyarakat Indonesia, memajukan perekonomian, bisnis dan politik, dan dapat mengantisipasi bencana di seluruh kawasan Indonesia.
Suatu sistem satelit terdiri dari satelit, stasiun bumi yang mengoperasikan dan mengendalikan satelit dan link diantaranya. Pada umumnya satelit memiliki komponen-komponen sebagai berikut subsistem struktural atau bus, sistem pengatur suhu, sumber daya listrik, sistem kendali komputer, sistem komunikasi, sistem kendali ketinggian, subsistem penggerak, dan perlengkapan spesifik misi.
(Gambar sistem komunikasi satelit)
Berdasarkan data dari Union of Concerned Scientist pada bulan Maret 2020 terdapat 2.666 satelit yang beroperasi. Negara yang paling banyak memiliki satelit aktif adalah Amerika Serikat dengan jumlah satelit aktif sebanyak 1.327 satelit, di urutan kedua terdapat negara Cina dengan jumlah satelit aktif sebanyak 363 satelit, dan di urutan ketiga terdapat negara Rusia dengan jumlah satelit aktif sebanyak 169 satelit
Negara Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki satelit. Satelit pertama yang dimiliki oleh Indonesia adalah satelit Palapa A1. Satelit Palapa A1 diluncurkan dari Pad LC-17A tanjung Canaveral, Amerika Serikat pada tanggal 8 Juli 1976 dengan roket Delta 2914. Satelit ini menempati orbit geostasioner pada 83o Bujur Timur. Satelit ini dikelola oleh Perumtel (sekarang Telkom) dan dibuat oleh Hughes (sekarang di akuisisi Boeing) perusahaan asal Amerika Serikat. Sebelum itu, Indonesia telah mendirikan Stasiun Bumi Jati luhur pada tahun 1969 dan dikelola oleh Indonesia Satellite (Indosat). Satelit Palapa A1 beroperasi sejak tanggal 9 Juli 1976 hingga tahun 1983. Dengan diluncurkannya satelit Palapa A1, Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) pada tahun 1976.
(Gambar satelit Palapa A1)