Oleh: Hasrian Rudi Setiawan*
(TIM OIF UMSU)
Pengklasifikasian di kalangan cendekiawan Islam, dimulai oleh Al-Kindi pada abad 3 H/ 9 H. kemudian dilanjutkan oleh ilmuwan muslim lainnya. Aristoteles membagi sains menjadi beberapa bagian, yang menurutnya sains itu di bagi atas sains teoretis, praktis dan produktif seperti dijelaskan dalam Isagoge (pengantar) oleh Porphyry. Kemudian pengkasifikasian sains ini seiring berjalannya waktu mangkin lama semangkin seksama. Disiplin ilmu Islam ditambah pada sains kuna, dan ilmu agama dan metafisika dalam pengertian gnosis (pengetahuan) menempati tingkat tertinggi.
Salah satu klasifikasi permulaan dan paling berpengaruh yaitu yang dibuat oleh Al-Farabi dalam bukunya perincian sains (Ihsha’ al-’Ulum), Buku tersebut dikenal di barat dengan sebutan De Scientiis. Buku tersebut banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa baik bahasa Latin dan juga diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani. Adapun klasifikasi dalam perincian sains dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Ilmu bahasa, diantaranya adalah: gramatika, pengucapan dan turunan, puisi.
- Ilmu logika.
- Sains persiapan, diantaranya adalah aritmatika, geometri, optika, sains tentang langit (astrologi dan bentuk-bentuk serta gerak benda langit, musik, ilmu tentang timbangan, ilmu membuat alat-alat (pembuatan mesin-mesin dan instrumen- instrumen sederhana untuk digunakan dalam berbagai seni dan sains, seperti astronomi dan musik).
- Fisika (sains kealaman) dan metafisika (yang berhubungan dengan Tuhan dan prinsip-prinsip benda). Adapun bahasan dari fisika adalah: 1) ilmu tentang prinsip-prinsip yang mendasari benda-benda alam; 2) ilmu tentang sifat dan ciri elemen, dan prinsip yang mengatur kombinasi elemen menjadi benda; 3) ilmu tentang pembentukan dan kerusakan benda; 4) ilmu tentang reaksi yang terjadi pada elemen-elemen dalam membentuk ikatan; 5) ilmu tentang benda-benda ikatan yang terbentuk dari 4 elemen dan sifat-sifatnya; 6) ilmu mineral, ilmu tumbuhan, dan ilmu hewan. Adapun bahasan dari metafisika adalah: 1) Ilmu tentang hakikat benda; 2) ilmu tentang prinsip-prinsip sains dan pengamatan; 3) ilmu tentang benda non jasadi yang akhirnya menuju kepada ilmu tentang kebenaran yaitu mengenai Allah.
- Ilmu kemasyarakatan: jurisprudensi dan retorik.