Oleh : Nova Anggraini
Tim Planetarium OIF UMSU
Astronomi merupakan cabang sains yang paling tua. Sejak zaman batu, manusia sudah terbiasa mengamati objek langit menggunakan mata telanjang. Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi, manusia mulai mengenal berbagai alat bantu Astronomi dan salah satu yang paling penting dunia astronomi yaitu teleskop dengan jenis-jenisnya. Penemuan teleskop ini bermula pada pembuatan lensa oleh tokoh ilmuwan muslim yang bernama Ibnu Al Haitsam atau Abu Ali Muhammad Al – Hasan Bin Al – Haitsam.
Gambar 1. Sebuah teleskop radio di Kompleks Goldstone DSC
Apa itu Teleskop Radio ?
Teleskop Radio adalah bentuk antena radio directioanal yang digunakan dalam radio astronomi. Teleskop radio juga merupakan suatu alat yang digunakan untuk menangkap sinyal radio yang dipancarkan dari benda-benda langit. Biasanya teleskop radio berbentuk antena parabola besar (piring) yang digunakan secara tunggal atau dalam array. Jenis antena yang sama juga digunakan dalam pelacakan dan pengumpulan data satelit dan pesawat antariksa. Observatorium radio istimewa terletak jauh dari pusat-pusat utama penduduk untuk menghindari interferensi elektromagnetik (EMI) dari radio, TV, radar, dan perangkat memancarkan EMI lainnya.
Dalam astronomi, ada juga yang bernama teleskop optik perbedaannya adalah jika teleskop optik menggunakan lensa atau cermin sebagai komponen utamanya untuk mengumpulkan cahaya. Cahaya yang terkumpul ini kemudian diteruskan ke detektor optik yang berupa mata manusia atau kamera. Sedangkan teleskop radio beroperasi di bagian frekuensi radio dari spectrum elektromagnetik untuk mendeteksi dan mengumpulkan data tentang sumber-sumber radio. Dari perbedaan sinyal yang ditangkap maka bentuk alat yang digunakan untuk menangkap sinyal itu juga berbeda.
Gambar 2. Teleskop optik yang terdapat di Kubah Ahmad Dahlan OIF UMSU
Alat utama dari teleskop radio yang berfungsi untuk mengumpulkan sinyal radio adalah parabola. Dari parabola ini kemudian sinyal radio diarahkan ke antena kecil sebagai detektornya, ada pula teleskop radio yang tanpa menggunakan parabola, tetapi hanya menggunakan kawat dengan panjang tertentu yang dibentangkan. untuk bentuk antena bisa bermacam-macam seperti antena pada umumnya.
Selanjutnya terkait dengan teleskop radio, berikut ini merupakan teleskop radio terbesar di dunia yaitu Five Hundred Metre Aperature Sperichal Radio Telescope (FAST), yang berada di Provinsi Guizhou, China. Dan saat ini telah terbuka untuk umum. Teleskop ini berukuran 30 kali lapangan sepak bola, merupakan teleskop bukaan tunggal terbesar di dunia.
Gambar 3. Foto Teleskop Terbesar di China
Para insinyur menyelesaikan pembangunan teleskop dengan biaya 700 juta yuan atau sekitar Rp 1,3 triliun. FAST mampu melihat obyek yang lebih jauh dibanding teleskop terbesar sebelumnya yang berada di Puerto Rico. FAST dinilai mampu menangkap sinyal elektromagentik yang berjarak 137 tahun cahaya, di mana banyak pihak menyebut kemampuan itu mampu mencari tanda-tanda alien. jumlah pengunjung yang diizinkan masuk ke FAST dibatasi 2.000 orang per harinya. Untuk saat ini, kunjungan tersebut tidak dikenai biaya alias gratis. FAST mulai dibangun pada 2011 dan dioperasikan pada 25 September 2016.
Namun hingga saat ini para ilmuwan masih menjalankan sejumlah uji coba dan memperbaiki kerusakan pada FAST yang membutuhkan waktu hingga beberapa tahun. Para pengunjung teleskop terbesar di dunia itu dilarang membawa produk elektronik termasuk ponsel dan kamera digital untuk mencegah interfensi radio. Sinyal ponsel akan diblokir dalam jarak 5 kilometer dari teleskop. China resmi mengoperasikan teleskop radio terbesar di dunia dengan diameter 500 meter di Pingtang County, di Provinsi Guizhou.
FAST diyakini menjadi teleskop radio paling sensitif pernah ada di dunia. Teleskop raksasa ini bahkan diklaim bisa mendeteksi sinyal dari telepon selular yang digunakan di Bulan sekalipun. Proyek teleskop raksasa ini dalam prosesnya telah memaksa sekitar 9.110 orang direlokasi. Dengan diameter yang superbesar, FAST telah mengalahkan teleskop radio Arecibo Observatory di Puerto Rico yang sebelumnya dinobatkan sebagai teleskop terbesar di dunia.