Oleh : Hariyadi Putraga*
(Penulis Tim Peneliti OIF UMSU)
Pandemi merupakan sebuah momok yang sangat menakutkan selama awal tahun 2020 dan diperkirakan akan berlangsung hingga tengah tahun nanti. Pandemic ini sendiri membawa banyak nyawa bersamanya, penurunan ekonomi masyarakat, dan penurunan kesejahteraan dalam masyarakat yang daerahnya mengalami bencana tersebut. Penutupan tempat berkumpul hingga ke social distancing yang dulu tidak disukai masyarakat sosialis menjadi kewajiban bagi setiap orang demi mengurangi penyebaran virus yang sangat berbahaya ini.
COVID19 bahkan memaksa lebih dari 100 teleskop besar di Bumi untuk rehat sejenak selama masa pandemic yang dapat menghasilkan “data gap” pada pengamatan dalam Observatorium besar di dunia. Memundurkan jadwal penerbangan ke angkasa bagi beberapa jasa penerbangan antariksa bahkan memundurkan waktu peluncuran roket yang akan melakukan misinya di angkasa.
Dibalik sisi gelap yang diberikan oleh Pandemi ini, COVID19 yang menahan aktivitas masyarakat dunia memberikan “Perbaikan ke Lingkungan Dunia atau dikenal dengan istilah Mother Nature Restoration”. Pengurangan aktivitas masyarakat diluar rumah memperlihatkan penurunan tingkat polusi udara di kota-kota besar hingga ke Negara besar yang memiliki tingkat produksi polusi udara yang tinggi.
Masyarakat akan dapat melihat keberadaan planet venus dengan jelas saat matahari terbenam dan 3 planet lainnya yaitu mars, Jupiter dan saturnus di pagi hari sebelum matahari terbit, di akhir bulan bahkan akan ditambahi dengan keberadaan bulan sabit yang mendekati ketiga planet tersebut. Untuk daerah pinggiran yang cukup jauh dari kota besar diperkirakan menjadi tempat yang sangat baik untuk mengamati dan mendokumentasikan galaksi bima sakti hingga nebula dan galaksi besar lainnya dengan kualitas keterlihatan yang lebih tinggi dibandingkan bulan – bulan sebelumnya.
Langit yang lebih bersih tanpa kabut dari kendaraan mungkin tidak bertahan lama, tetapi memberikan kesempatan yang baik kepada pecinta astronomi untuk dapat mengamati langit lebih bersih daripada biasanya. Walaupun masih terdapat polusi cahaya yang masih mengurangi kemampuan mata mengamati langit malam, setidaknya kabut di atmosfer rendah berkurang dan lebih banyak dapat terlihat daripada malam – malam biasanya, tentu saja saat langit malam sedang cerah.