Bagi pemula, masih banyak yang belum mengetahui teknik dasar atau pengaturan dasar dalam pengambilan objek gambar yang terdapat di kamera jenis DSLR. Bagi pemula sendiri hal ini sangat disarankan untuk mengetahui pengaturan exposure dan teknik pengambilan gambar yang baik.
Exposure
Pengertian exposure sendiri adalah banyak dan sedikitnya paparan dari cahaya yang nantinya akan bisa diterima oleh sensor yang ada di sebuah kamera agar bisa mendapat gambar dan juga foto yang bagus.
Ketika kita nantinya mengatur exposure dengan kondisi cahaya yang masuk ke foto terlalu tinggi jumlahnya tentu akan menjadi sangat terang, atau bisa kita katakan sebagai overexposed. Hal ini juga akan bisa terjadi sebaliknya, kalau kita mengambil foto dengan pengaturan exposure yang akan membuat cahaya yang masuk kefoto sedikit, tentunya akan membuat gambar yang telah kita ambil tersebut menjadi semakin gelap atau bisa kita sebut dengan underexposed. Dengan adanya hal ini menunjukkan kalau pengaturan eksposure yang tepat akan bisa membuat foto mendapat pencahayaan yang pas.
Dalam mengatur Teknik fitur dalam kamera, ada 3 dasar exposure yang perlu kamu kuasai yakni diafragma, Shutter Speed, dan ISO.
Diafragma
Diafragma adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bukaan lensa. Fungsinya adalah mengatur seberapa besar cahaya yang dibutuhkan. Pada kamera, diafragma dilambangkan dengan huruf F, misalnya f8, f4, f2, f2.8 dan seterusnya. Semakin kecil angka satuanya maka semakin besar bukaannya.
Shutter Speed
Shutter Speed berfungsi mengatur kecepatan membuka dan menutup nya rana/ jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk kedalam image sensor. Untuk mengatur speed satuannya adalah detik. Misalnya 1/125, 1/1000 dan seterusnya.
Semakin besar angka satuannya, berarti semakin cepat rana membuka dan menutupnya, sehingga semakin cepat semakin sedikit cahaya yang masuk dan menjadi gelap, begitu pula sebaliknya.
ISO
Semakin rendah ISO maka semakin sedikit cahaya yang masuk dan sebaliknya. Semakin sensitive sensor menangkap cahaya namun semakin banyak noise yang keluar dalam foto. ISO tingg i hanya digunakan ketika dalam kondisi objek sasarna kekurangan cahaya atau gelap.
Mengatur focus
Dalam pengaturan focus kamera, mengatur ketajaman objek yang akan difoto yang semula tidak jelas menjadi jelas. Hal ini dilaukan dengan cara memutar ring fokus yang terdapat pada lensa sehingga jika dilihat dari jendela bidik kamera, objek tersebut terlihat tajam dan jelas seta memiliki garis tegas.
Teknil pengambilan gambar
ELS (Extreme Long Shot)
Shot gambar sangat jauh, manyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan . objek utama dan objek lainnya tampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang.
LS (Long Shot)
Shot jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, objek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.
MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada LS, objek manusia biasanya di tampilkan dari atas lutut sampai atas kepala.
MS (Medium Shot)
Di sini objek menjadi lebih besar dan dominan, objek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai atas kepala. Latar belakang masih tampang sebanding dengan objek utama.
MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, objek diperlihatkand ari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise.
CU (Close Up)
Shot dekat, objek menjadi titik perhatian utama didalam shot ini, latar belakang tampak sedikit sekali. Untuk objek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala.
BCU (Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Objek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detailnya.
ECU (Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Objek mengisi seluruh layar dan lebih jelas detilnya.