Pada hari Rabu-Kamis (10-11 April 2019 M) bertepatan 5-6 Sya’ban 1440 H, tim OIF UMSU yang terdiri dari Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, MA (Kepala OIF UMSU) dan Muhammad Hidayat, SPd. (Tim OIF) memberi pelatihan arah kiblat (teori, praktik, dan akurasi) di Pondok Modern Pesantren Daarurrahmah Sepadan, Kota Subulussalam, Propinsi Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan atas undangan dari pesantren tersebut. Dalam konteks OIF UMSU hal ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari dan Kegiatan pelatihan arah kiblat ini diikuti khusus oleh santri-santri tingkat akhir Madrasah Aliyah. Dalam konteks Pesantren Daarurrahmah, kegiatan ini merupakan kegiatan pembekalan yang rutin dilakukan setiap tahunnya yang dikhususkan untuk santri-santri tingkat akhir dengan materi dan narasumber berbeda-beda.
Hari pertama pertama pelatihan berisi perkenalan (teori) dasar tentang arah kiblat, aspek fikih dan pendapat-pendapat ulama tentang arah kiblat, lalu pengenalan alat-alat astronomi seperti theodolit, mizwala, GPS, dan kompas kiblat. Lalu dilanjutkan dengan praktik lapangan pengukuran arah kiblat menggunakan alat-alat tersebut. Selain itu juga dilakukan simulasi arah kiblat dengan menggunakan Google Earth.
Sedangkan hari kedua, yaitu Pengajian bersama seluruh santri, lalu dilanjutkan dengan Pengukuran Arah Kiblat salah satu Masjid di Desa Sepadan, terletak tidak jauh dari pondok pesantren Modern Daarurrahmah. Kegiatan pengukuran arah kiblat ini didampingi langsung oleh Ustadz Rasyid (selakuk pimpinan pondok pesantren), Ustadz Muhammad Yunus, Ustadz Muhammad Syafi’I, Nadzir Masjid, Tokoh Masyarakat dan sejumlah jamaah. Dalam pengukuran yang dilakukan oleh tim OIF didapati bahwa masjid tersebut telah sesuai arah kiblatnya. Selain itu, rangkaian kegiatan lainnya adalah pengajian dan temu ramah bersama para pengajar dan pimpinan pondok pesantren.
Pesantren Modern Daarurrahmah Sepadan, Kota Subulussalam, Propinsi Aceh adalah salah satu pesantren (dayah) di Aceh, pesantren ini terus berkembang yang ditandai dengan pembangunan sarana dan prasarana yang terus berlangsung saat ini. Pesantren ini dikenal dengan kemampuan Bahasa Arab dan Inggris nya yang digunakan pada aktivitas belajar maupun sehari-hari. Lulusan pertama pesantren ini banyak yang langsung kuliah di Mesir.