Bangsa-bangsa kuno telah mempelajari banyak hal mengenai benda-benda langit. Hal yang mereka pelajari adalah berbagai benda langit yang berkelip dimalam hari dapat dibentuk menjadi beberapa kelompok menyerupai hewan atau benda lain yang mereka kenal.
Kita mengenal kelompok-kelompok bintang tersebut sebagai rasi bintang. Peradaban kuno di Cina dan Mesir telah mengenal rasi bintang. Mereka bahkan telah mencatat peristiwa menakjubkan seperti gerhana dan melintasnya sebuah komet.
Setelah mereka mengamati gerakan-gerakan benda langit, mereka kemudian menyadari bahwa ada benda-benda langit yang gerakannya berulang setiap periode tertentu. Dari sanalah mereka kemudian membuat sistem penanggalan berdasarkan gerakan benda langit tersebut.
Bangsa Mesir kuno memiliki ketertarikan lebih pada bintang Sothis atau lebih dikenal sebagai bintang Sirius. Mereka mengamati bahwa setiap kali bintang Sothis tampak di langit untuk pertama, disaat itulah banjir bandang sungai Nil akan segera melanda Mesir.
Selain sistem penanggalan, piramida juga dibangun berdasarkan posisi benda-benda langit. Piramida merupakan bangunan yang sangat luar biasa. Keempat sisi piramida di Giza persis mengikuti letak tiga bintang pembentuk sabuk Osiris pada rasi bintang Orion.
Waah luar biasa ilmuan Mesir dahulu, hanya dengan mengamati benda langit saja mereka bisa mengetahui banyak hal.
Masa telah berganti. Keadaan perkotaan tidak lagi sebersih masa dulu. Sumber penerangan dahulu tentu tidak sebanyak saat ini, belum lagi banyaknya polusi udara di bumi yang mengakibatkan keadaan langit di perkotaan sangat keruh. Hanya di waktu-waktu tertentu saja langit terlihat cerah.
Inilah pentingnya kita memiliki kesadaran untuk selalu bijak dalam menggunakan segala sesuatu. Mempertimbangankan kembali baik dan tidak baiknya hasil dari penggunaan suatu hal tertentu.