Tentang Bumi Kita
Oleh: Marataon Ritonga, S.Pd.I
Pada jaman dahulu orang-orang menganggap bahwa bumi ini bentuknya datar dan memiliki batas-batas tertentu. Al-quran menerangkan bahwa bentuk bumi bulat lonjong seperti telur yang disampaikan dalam Al-quran surah An-Naziat ayat 30. Bentuk Bumi yang bulat memungkinkan terjdinya siang yang terang karna disinari matahari yang cerah dan malam yang gelap gulita karena tidak terkena sinar matahari.
“Dan dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (cerah terang benderang). Dan sesudah itu bumi dihamparkan.” (Qs. An-Naziat (79): 29-30.
Pergantian siang dan malam terjadi karena bumi yang memiliki bentuk bulat berputar pada porosnya atau berotasi daerah yang ada dibumi secara bergantian terkena cahaya sinar matahari. Lamanya waktu siang dan malam itu sangat sesuai untuk kebutuhan yang diperlukan manusia dan makhluk hidup lainnya yang ada di bumi. Waktu malam dibutuhkan istirahat bagi makhluk yang hidup dibumi. Mari kita bayingkan sama-sama apa yang terjadi jika waktu perputaran planet bumi seperti waktu perputaran planet Venus yang sangat lama (243 hari bumi). Planet yang tidak berotasi akan mengalami malam secara terus-menerus pada bagian yang tidak terkena sinar matahari. Kondisi tersebut bisa saja terjadi jika Allah menghendaki sesuai dengan firman Allah, yang artinya: “Katakanlah (Muhammad), bagaimana pendaptmu, jika Allah menjadikan untukmu malam itu secara terus-menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?” (Qs. Al-Qashash (28): 71.
Ayat berikut ini menerangkan tentang adanya beberapa tempat terbit terbenam matahari yang hanya mungkin terjadi jika bentuk bumi tidak datar. Jika bentuk bumi bulat, tempat terbit dan terbenam matahari akan berbeda untuk daerah yang berbeda lokasinya.
Kesimpulan
Di dalam tulisan ini diakhiri dengan Firman Allah yang artinya: “Tuhan (yang memelihara)dua timur dan tuhan yang memelihara dua barat.” (Qs. Ar-Rahman (55):17.